Popular Posts of The Week

November 29, 2017

Singapore Trip (Part 5) : Menuju Henderson Waves & OCBC Skyway

Henderson Waves adalah jembatan yang berada di Henderson Road. Jembatan ini sangat cocok dikunjungi saat pagi atau sore hari. Biasanya pada pagi hari akan banyak orang yang berolahraga (lari) menyusuri jembatan ini, suasananya akan berubah ketika menjelang sore, lebih banyak orang yang datang untuk bersantai-santai saja. 

Nah, untuk menuju ke Henderson Waves ini, gue dkk naik MRT dan turun di Red Hills Station, kemudian gue dkk lanjut naik Bus No. 145 dan turun di Halte Telok Belangah. Halte Telok Belangah ini hanya berjarak sekitar 6 halte dari tempat gue dkk naik bus, jadi tidak terlalu jauh kok :)


Selain dari Red Hills Station, kita juga bisa menuju Henderson Waves dari Harbour Front Station. Jika dari Harbour Front Station, maka yang gue tau, kita harus keluar melalui jalur Exit C dan menuju ke Halte Vivo City untuk naik bus yang sama, yaitu Bus No. 145.

Setelah turun di Halte Telok Belangah, gue dkk harus naik melewati tangga yang ada persis di samping Halte Telok Belangah, tangganya cukup tinggi tapi aman dan tidak curam kok :D Inilah penampakan tangganya :

November 20, 2017

Singapore Trip (Part 4) : National Gallery Singapore

Sebenarnya gue dkk bukan tipe penikmat seni atau sejarah, sih. Jadi sudah bisa dipastikan kalau tujuan gue dkk ke National Gallery Singapore ini adalah untuk mengambil foto saja. National Gallery Singapore ini pernah dijadikan tempat pameran seni Yayoi Kusuma, sayangnya saat gue ke Singapore saat itu, pamerannya sudah selesai :(

Sebelum tiba di Singapore, gue dkk sudah membeli tiket National Gallery Singapore via Traveloka. Harganya sekitar Rp. 130.000,- / orang. Dengan tiket ini, gue dkk bisa mengunjungi semua bagian di dalam National Gallery Singapore. In the end, membeli tiket ini ternyata adalah hal yang sia-sia alias tidak terpakai :p

Kenapa? Karena ternyata spot-spot Instagramable yang gue dkk ingin kunjungi adalah gratis, bisa dikunjungi tanpa harus membeli tiket. Fiuuhh.. Oke! Hal ini bisa sekaligus menjadi informasi bagi kalian jika ingin mengunjungi National Gallery Singapore dengan tujuan yang sama seperti gue dkk, lebih baik tidak perlu membeli tiket :D

Untuk menuju ke National Gallery Singapore, gue dkk naik MRT dan turun di Station City Hall kemudian keluar melalui jalur Exit B. Setelah itu gue dkk berjalan kaki menuju Gereja St. Andrew Cathedral (sekitar 30 menit) dan tidak jauh setelah melewati Gereja St. Andrew Cathedral, gue dkk sudah dapat melihat Gedung National Gallery Singapore.



Sayangnya gue tidak melewati gerbang / pintu utama dari National Gallery Singapore ini, padahal spot itu cukup nge-hits di Instagram. Jadilah gue masuk melalui pintu sampingnya. Ini dia pintu samping yang gue maksud :

November 13, 2017

Singapore Trip (Part 3) : ArtScience Museum (Future World)

Sebelum bermain di Halloween Horror Night 2017 at Universal Studio Singapore, di pagi sampai siang harinya, gue dkk bermain di ArtScience Museum tepatnya di pameran Future World. Wah, ini merupakan tempat yang menyenangkan sekali, bahkan untuk manusia 'setua' gue. LOL.. 

ArtScience Museum ini merupakan Museum yang bukan menampilkan barang bersejarah, melainkan menampilkan gambaran penggabungan antara Seni dan Ilmu Pengetahuan. Di dalam ArtScience Museum ini terdapat banyak pameran, antara lain Future World (yang gue kunjungi), Treasure of Nature World (yang belum buka saat itu), dan Into the Wild. 

Lokasi ArtScience Museum adalah terletak di dalam gedung yang sangat iconic ini. Gedungnya mirip dengan bunga yang sedang mekar ya guys..


Lokasi gedung ini ada di dekat Marina Bay Sands. Jadi bagi kalian yang mau ke sini, silahkan naik MRT sampai ke Station MRT Bayfront lalu keluar melalui jalur exit yang menuju ke Marina Bay Sands. Jika kalian sudah berada di luar Marina Bay Sands, kalian pasti akan melihat gedung ini, jadi ikuti saja arah jalan menuju gedung ini :D

Ini adalah penampakan bagian depan ArtScience Museum jika kita masuk dari pintu depan.

November 12, 2017

Singapore Trip (Part 2) : Pengalaman Halloween Horror Night 2017 at Universal Studio Singapore


Ketika melakukan Singapore Trip bulan lalu, selain untuk jalan-jalan, gue dkk sebenarnya sepakat untuk datang ke acara Halloween Horror Night 2017 yang diadakan di Universal Studio Singapore. Awalnya gue dkk berencana membeli tiket combo, yaitu tiket USS di siang hari dan tiket HHN 2017 di malam hari, jika beli 2 tiket sekaligus, maka harganya akan lebih murah. Hmmm.. Tapi setelah dipikir-pikir, gue dkk prefer untuk menggunakan waktu di siang hari untuk pergi ke ArtScience Museum daripada bermain wahana permainan di USS. 

Fixed! Gue dkk akhirnya hanya membeli tiket HHN 2017. Saat itu gue dkk membeli tiket melalui aplikasi Traveloka, dapat diskon dong tentunya, hihi! Total harga tiket adalah sekitar IDR 1,4 juta untuk 3 orang (sekitar IDR 467.000 per orang). Harga tersebut lebih murah sekitar IDR 80.000 dibandingkan jika gue dkk harus membeli on the spot. 

November 11, 2017

Singapore Trip (Part 1) : Pengalaman Pertama Menggunakan Airbnb

Biasanya setiap kali pergi traveling, gue prefer untuk memilih hotel sebagai tempat tinggal gue. Pertimbangannya adalah dari segi fasilitas yang lengkap, ruangan yang lebih private, dan tidak adanya perasaan seperti sedang 'menumpang tinggal' di rumah orang lain. HAHA.. Alasan terakhir sih aneh, tapi real!

Tapi di trip ke Singapore bulan lalu, gue diajak teman gue untuk rent sebuah apartment. Setelah gue pikir-pikir, boleh juga dicoba! Setelah membandingkan beberapa apartment dari beberapa aplikasi, gue dkk sepakat untuk menyewa dari Airbnb. 

Berikut link apartment yang gue dkk sewa : Apartment di Tanjung Katong - Singapore . Total harga sewa waktu itu adalah sekitar IDR 2,9 juta (untuk 3 orang dan untuk 3 malam). Apartment yang gue dkk sewa ini sifatnya bukan Entire Apartment, tapi Private Room, artinya akan ada penghuni lain di dalam apartment tersebut. Oh iya, kamar mandi dan toiletnya juga di luar kamar yah, jadi digunakan bersama-sama dengan penghuni lain. 

September 14, 2017

Ujung Kulon Trip (Part 4) : Karang Copong, Padang Cidaon, dan Muara Cigenter

Well.. Setelah beres-beres di penginapan barak, gue dkk memulai wisata di Taman Nasional Ujung Kulon. Tempat pertama yang gue dkk kunjungi adalah Karang Copong. 

1. Karang Copong
Untuk mengunjungi tempat ini, gue dkk perlu melakukan treking sekitar 2 jam. Cukup jauh yah ? Hehehe.. Gue dkk harus masuk ke dalam hutan.



Di sepanjang perjalanan di dalam hutan, gue dkk sering sekali bertemu dengan rusa. 

September 12, 2017

Ujung Kulon Trip (Part 3) : Penginapan Barak di Pulau Peucang


Setelah menempuh perjalanan sekitar hampir 11 jam dari Jakarta, akhirnya tibalah juga gue dkk di Pulau Peucang. 

Inilah penampakannya :

September 10, 2017

Ujung Kulon Trip (Part 2) : Menuju Dermaga Sumur dan Pulau Peucang

Well, kali ini gue mau cerita mengenai pengalaman gue trip ke Pulau Peucang beberapa waktu lalu. Yuks disimak!


Gue dkk mengikuti trip ke Pulau Peucang ini di akhir pekan dan seperti biasa, untuk trip-trip singkat di akhir pekan, gue dkk menggunakan jasa @SakuDikit (ini akun instagramnya yah guys). 

Awalnya gue dkk mau melakukan private trip dengan minimal peserta yang ikut sebanyak 15 orang. Tapi sayangnya karena gue dkk totalnya hanya 13 orang, maka akhirnya gue dkk harus bergabung dengan kelompok trip lainnya. 

Untuk biayanya sendiri adalah Rp. 750.000,- / orang. Dengan harga tersebut, gue dkk sudah mendapatkan : 

September 09, 2017

Ujung Kulon Trip (Part 1) : Hal yang Harus Kalian Ketahui dari Ujung Kulon ~

Guys, buat kalian yang baru akan pertama kali ke Taman Nasional Ujung Kulon atau mungkin ke sekitar wilayah Pulau Peucang, maka berikut hal-hal yang harus kalian tau :

1. Letak Geografis
Pulau Peucang ini merupakan satu dari beberapa pulau kecil lainnya yang ada di sekitar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Jadi, walaupun judulnya "taman", tetapi yang dimaksud Taman Nasional Ujung Kulon yah bukan hanya sebuah taman, tapi sebuah wilayah yang isinya pulau-pulau kecil, padang luas nan gersang yang isinya satwa liar, muara dimana kita bisa naik perahu kano, dll.

Jadi wisatanya bukan hanya wisata pantai atau laut yah guys, tapi bisa juga wisata treking, mengamati satwa liar, naik perahu kano, dll.



June 26, 2017

Radja Gurame - SDC Gading Serpong


Beberapa waktu lalu gue sempat berkuliner di restoran Radja Gurame. Sebenarnya restoran Radja Gurame ini memiliki banyak cabang, baik di Jakarta maupun Tangerang, dan yang kali ini gue kunjungi adalah restoran Radja Gurame yang berlokasi di SDC Gading Serpong. 

Yuk kita intip dulu interior designnya. 

June 24, 2017

Breakfast at Horison Hotel - Bandar Lampung


Beberapa waktu yang lalu, gue sempat menginap di Hotel Horison (Bandar Lampung). Sebenarnya gue ingin mereview hotel tersebut, tetapi karena gue tidak sempat mengambil gambar dari kamar dan ruangan lainnya, maka gue hanya bisa mereview sesi sarapannya saja :D

Well.. Harga kamar yang gue bayar saat itu sudah termasuk dengan biaya sarapan buffet untuk 2 orang. Menu sarapan yang adapun cukup lengkap dan ukuran restorannya juga cukup luas. 

T.G.I.FRIDAYS - Lippo Mall Puri






The only food I remember : Crispy Chicken Fingers. Golden brown on the outside, tender and juicy inside. Served with seasoned fries and honey mustard dressing. 


Menurut gue, teksturnya tidak terlalu crispy, tetapi dagingnya sangat padat dan tebal. Untuk dagingnya sendiri, tidak terlalu ada rasa yang berarti. 

Too bad, gue yang tidak terlalu suka dengan rasa manis agak terganggung dengan rasa madu yang ada di bagian luar ayamnya. Akhirnya gue perlu meminta tambahan saus sambal dan chili flakes agar bisa diterima oleh lidah gue. 


Something cheesy inside. 

THE END

May 13, 2017

Korean BBQ : Chung Gi Wa at Supermall Lippo Karawaci


Chung Gi Wa adalah salah satu restoran korean barbecue yang memang cukup dikenal dikalangan pecinta makanan korea (atau mungkin drama korea ?). Saat ini lokasinya sendiri sudah mulai bertebaran di banyak mall, baik di Tangerang maupun Jakarta. Dari segi harga, Chung Gi Wa termasuk yang bisa dibilang paling murah diantara restoran korean barbecue sekelasnya. 

May 01, 2017

New Comer AYCE at Alam Sutera : ONOKABE


ONOKABE berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti 'apa ajah ada'. Dan sesuai arti namanya, ONOKABE menyediakan menu makanan yang cukup lengkap, mulai dari Indonesian, Western, Japanese, dan Chinese Food (tapi Chinese Food halal kok).

Budget Japanese Food at TORICO - Tangcity Mall

Yuhuuuu... Sudah lama tidak bersua dengan para pembaca blog. Maafkan dosa hamba sebagai blogger murtad yang terlalu sibuk dengan kehidupan :'(

Oke dehhh.. Gue tidak mau berlama-lama disesi pengakuan dosanya. Kali ini gue mau bercerita soal pengalaman icip-icip gue disalah satu restoran jepang di Tangerang City Mall yang menawarkan makanan jepang dengan rasa lumayan enak dan harga yang cukup terjangkau, yaitu TORICO. 



Ukuran restorannya tidak terlalu besar, konsepnya juga lebih ke semi terbuka. 

Anyway, saat itu gue lupa mengambil foto menu makanannya. So, gue hanya bisa tampilkan makanan yang gue pesan saat itu...

March 11, 2017

CIKOLE Trip (Part 1) : Naik Angkot Menuju ke Cikole Jayagiri - Lembang

Perjalanan dimulai dari Tangerang. Gue saat itu sebenarnya merencanakan camping di Cikole Jayagiri Lembang bersama dengan 3 orang teman gue lainnya, tapi karena kita semua ada kesibukan masing-masing, akhirnya kita tidak bisa berangkat bareng deh.. #NeverMind

Sabtu pagi, gue mulai berangkat sendiri dari terminal Kebon Nanas Tangerang. Gue naik Bus Bima Suci yang menuju ke Terminal Leuwi Panjang Bandung. Kalo tidak salah ingat, ongkosnya saat itu adalah Rp. 80.000,- / orang. 

Setelah sekitar 4 jam menempuh perjalanan, akhirnya tibalah gue di Terminal Leuwi Panjang Bandung. Di terminal ini, gue mulai ketemuan dengan 1 orang teman gue yang juga berangkat sendiri dari Jakarta. 

Karena lapar, akhirnya gue icip-icip makanan kaki lima dulu deh di Terminal Leuwi Panjang Bandung. Hihi.. 


Bakso kuah gitu dehhh.. Foto kiri : original alias sebelum pakai cabai. Foto kanan : sudah pakai cabai. Rasanya enak, harganya cuma sekitar Rp. 10.000,-

March 05, 2017

CIKOLE Trip (Part 2) : Pengalaman Camping di CIKOLE JAYAGIRI

Setelah tiba di CIKOLE JAYAGIRI, gue dkk menghampiri loket / sejenis ruangan reservasinya. Jadi CIKOLE JAYAGIRI ini memiliki 2 lokasi, di lokasi yang gue datangin dan 1 lokasi lagi yang letaknya persis di seberang jalan dari lokasi yang gue datangin. Isinya sih sama saja, seperti hutan-hutan, tetapi mungkin memang lahannya cukup luas dan terpisah oleh jalan raya. 

Di masing-masing lokasi, terdapat loket / ruangan reservasinya masing-masing kok. Hihi.. 

Gue dkk saat itu memesan tenda, harganya Rp. 400.000,- / tenda untuk kapasitas 4 orang. Harga tersebut sudah termasuk dengan 4 sleeping bag dan matrasnya. Petugasnya saat itu cukup baik, petugasnya menawarkan bahwa kalau memang yang tidur di dalam tenda lebih dari 4 orang, kita bisa pinjam sleeping bag tambahan. Hehehe.. 

Ooh yah, walaupun kita sudah menyewa tenda, tetapi tiket masuk seharga Rp. 10.000,- / orang tetap harus bayar lho. Hihi.. 

Oke deh, selesai melakukan pemesanan tenda, gue dkk kemudian langsung diajak untuk memilih lokasi camping. Saat itu sebenarnya ada banyak pilihan lokasi camping (karena lahan CIKOLE JAYAGIRI ini cukup luas), tetapi gue disarankan oleh petugasnya untuk tidak memilih lokasi yang cukup dalam, melainkan di lokasi yang agak luar.

Seperti inilah penampakannya lokasi yang agak luar tersebut.. 


Tenda yang dipasang di situ adalah contoh tenda yang sengaja didirikan agar para pengunjung bisa melihat ukurannya sebelum menyewa tenda. 

February 06, 2017

Work like hell, they said !

2017 welcoming me with.... Sick, sick, and sick !

Melewati malam tahun baru dengan radang tenggorokan. Ahh.. Sudah biasa. Bukan penyakit yang aneh lagi untuk seorang Aini pecinta makanan pedas. Walaupun seluruh badan nyaris seperti pecandu yang sedang sakit ditusuk dingin. 

Pulih sejenak, batuk tidak kunjung hilang. Sudahlah, Ai. Ini hanya batuk.. Akan segera berlalu.. 

Minggu pertama di 2017 telah berakhir. Tidur malam menjadi sangat aneh karena ada sesuatu dari perut yang mendorong keras ke arah tenggorokan. Shit! Makan malam yang sudah masuk ke perut sangat terasa naik lagi ke pangkal tenggorokan. Kepala mulai melayang. Asam lambung ku naik! Oh GOD! 

Tidur setengah duduk pun harus dijalani selama 2 hari. Ya.. Karena tidur telentang hanya akan memperburuk keadaan. Sakit kedua, tapi dokter yang pertama. Hmm.. Mungkin karena sakit yang pertama sudah terlalu biasa.. Dokter menambahkan obat batuk untuk sakit batuk yang sejak awal tahun baru tidak membaik.

Minggu kedua di 2017 berakhir sudah. Obat asam lambung dan obat batuk pun tuntas di lahap. Walaupun batuknya tidak juga sembuh, tapi asam lambungnya membaik. 

Hari Minggu malam tiba, saatnya bersiap untuk Senin yang baru, dimana tidak ada lagi obat rutin yang harus diminum. Jam 2 subuh, badan pecandu kembali meminta candunya. Sakit seperti ditusuk jarum disetiap jengkalnya. Dingin. Saya menyerah! Keluar dari selimut dan langsung memegang leher, panas, panas sekali, terasa ada 2 benjolan di kanan dan kiri yang sangat keras, cukup besar, dan sakit ketika disentuh. Tidak sanggup. Akhirnya neuralgin pun menjadi doping sesaat. Jam 8 pagi, saya segera ke dokter. Ya, ini dokter kedua untuk penyakit ketiga. 

Test darah dilakukan, selagi badan masih seperti pecandu yang kedinginan dan kesakitan. Diagnosa dokter pun keluar. Infeksi Kelenjar Getah Bening. Damn! Apalagi itu...??? Apapun itu! Saya hanya butuh obat. Demam ini, sakitnya, dinginnya, saya tidak suka! Dokter 'memaksa' untuk istirahat 3 hari di rumah. Obat terus diminum, walaupun 2 hari pertama di rumah, setiap 3 jam sekali, dari pagi hingga pagi, badan ini selalu mengulang demam, mengulang dingin yang sama, sakit yang sama, seperti tusukan jarum yang sama. 

Hari ketiga, badan menjadi lebih bersahabat. Dua benjolan dileher masih terasa, tidak terlalu sakit, tapi tidak apa, selagi demam tidak lagi kembali, saya siap bekerja!

Minggu ketiga di 2017 berakhir. Check up pertama dilakukan. Progres yang cukup baik untuk kesembuhan sih kelenjar getah bening, walaupun 1 paket obat masih harus diminum selama seminggu ke depan dan total 3 suntikan obat masih harus dirasa. Dokter mulai menanyakan kondisi batuk yang dari awal tidak kunjung sembuh. Surat perintah untuk rontgen pun dikeluarkan. Baiklah!

Minggu keempat di 2017 berakhir. Check up kedua dilakukan dengan bonus pemberian hasil rontgen. Kabar baiknya, kelenjar getah bening sudah benar-benar membaik. Ya, sembuh total, walaupun 1 suntikan vitamin masih harus dirasa. Kabar buruknya, hoalaaahhh.. Diagnosa bronkitis resmi diberikan berdasarkan hasil rontgen. Ahhh GOD! Thank you so much.. Semoga ini diagnosa penyakit yang terakhir. Tapi apa ini?? Saya gagal paham dengan maksud Tuhan melalui serangkaian penyakit ini. 

-,-

Iyaaa.. Saya sadar, Tuhan cuma mau saya tidak terlalu gila bekerja. Senin-jumat lebih dari 9 jam, bahkan bisa sampai lebih dari 12 jam dikantor. Sabtu atau minggu masih harus membuka laptop minimal untuk mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu yang tidak bisa diselesaikan di kantor, sampai tidak ada waktu untuk keluarga, sampai mentah-mentah menolak permintaan orang tua yang saat itu perlu ditemani belanja kebutuhan hari raya, hanya untuk ego diri yang ingin menyelesaikan pekerjaan di akhir pekan. Yahh.. Saya berdosa untuk hal itu. Saya tidak gagal paham kok, Tuhan. Saya paham maksudnya. Tapiii.. 

Yahhh, masih ada tapiiii.. Tapii, saya memang tidak akan meninggalkan tanggung jawab saya di kantor, hanya saja saya berjanji untuk 'memaksa' diri bekerja dalam batas waktu yang, wajar. Dan sangat wajar.  

February 05, 2017

DIENG TRIP (Part 4) : Batu Pandang

Tempat wisata terakhir di DIENG, tetapi termasuk yang paling indah, BATU PANDANG.. 

Di Batu Pandang ini banyak sekali spot foto yang sangat bagus, karena lokasi Batu Pandang yang cukup tinggi, sehingga gue dkk bisa melihat pemandangan dari atas.. 

Yuks ! Langsung dilihat saja foto-fotonya :p


Pemandangan di belakang gue indah banget kan guys.. Danaunya nampak jelas ditambah dengan kabut yang ada. Posisi gue yang duduk di batu itu tidak berbahaya kok, batu itu tidak setinggi seperti yang terlihat di foto kok :p

Tea Time & Dessert-ing at CACAOTE PATTISERIE BRASSERIE BAR


Beberapa waktu lalu (sudah lumayan lama sih sebenarnya), gue dkk sempat mencicipi beberapa dessert di CACAOTE yang terletak di daerah Senopati. Tujuannya memang untuk mencicipi dessert nya, tetapi berujung pada ngobrol panjang berjam-jam karena memang tempatnya mendukung. 

February 04, 2017

Superb Burger at THREE BUNS


Jauh-jauh dari Tangerang ke Senopati untuk makan burger, tapi worth it. Itulah yang gue rasakan setelah makan THREE BUNS. Yeayyy.. 


 Tempat makan burger yang berlokasi di Senopati ini memiliki konsep desain yang menarik sih menurut gue. Semi outdoor, bisa dibilang seperti itu, juge memiliki logo wajah anjing. Terdapat satu mobil unik yang digunakan sebagai tempat pemesanan -tidak sepenuhnya sih-, karena ketika gue dkk datang, pelayannya yang mencatat pesanan gue dkk lalu kemudian pelayan tersebut yang memesankan orderan ke tempat mobil antik tersebut. Mungkin jika suasana sedang ramai, pemesanan harus dilakukan sendiri di mobil antik itu kali yah.. Mungkin. 

DIENG TRIP (Part 3) : Puncak Sikunir

Last day di DIENG dan ini adalah puncaknya, yeay.. Karena gue dkk akan mendaki Puncak Sikunir dan melihat gunung serta matahari terbit (yang katanya golden sunrise).. Horay!

Tepat jam 4 subuh, tim @sakudikit dengan sangat amat baik hati membangunkan gue dkk satu persatu. Gue dkk saat itu hanya sarapan teh manis saja sih dan kemudian langsung bergegas menuju ke lokasi pendakian. 

Berikut adalah penampakan suasana parkir mobil di lokasi pendakian Puncak Sikunir. Foto ini gue ambil setelah gue turun dari Puncak Sikunir (makanya sudah terang).


Well.. Setelah berkumpul dan diberikan arahan oleh tim @sakudikit , maka gue dkk siap menuju Puncak Sikunir yang ketinggiannya mencapai 2.263 mdpl. 

Experience AYCE DIMSUM at BAMBOO DIMSUM


Keberadaan BAMBOO DIMSUM sebagai restoran all you can eat dimsum dengan harga terjangkau memang sudah banyak diketahui. Salah satu cabangnya yang terletak di Gading Serpong - Tangerang pun sudah cukup lama berdiri. Butttttt.. Gue baru mencicipinya (yapps, untuk pertama kalinya) beberapa waktu lalu...

January 29, 2017

DIENG TRIP (Part 2) : Dieng Plateau Theater, Candi Arjuna, dan Kawah Sikidang

Tempat wisata pertama yang gue dkk kunjungi adalah Dieng Plateau Theater. Lokasinya sangat amat TIDAK JAUH dari homestay gue dkk. Hanya naik mobil sekitar 5 menit saja.. 


Dieng Plateau Theater ini adalah sebuah bioskop mini yang di dalamnya diputarkan video mengenai sejarah terbentuknya dataran tinggi Dieng. Bentuk theater di dalamnya persis dengan bioskop, hanya saja berukuran lebih kecil. Durasi video juga tidak lama, hanya sekitar 40 menit. 

Honestly, karena saat itu gue dkk habis menempuh perjalanan darat yang cukup lama di malam hari dengan kondisi duduk di dalam minibus (sehingga mengganggu waktu dan kondisi tidur gue dkk yang seharusnya), jadilah gue dkk semua sempat ketiduran selama menonton di Dieng Plateau Theater ini. Apalagi suasana di dalam theater sangat mendukung, yaitu kursi empuk, AC dingin, lampu gelap. Hihi.. 

Well, singkat cerita, setelah selesai menonton video di Dieng Plateau Theater, gue dkk berfoto-foto sejenak.

January 28, 2017

DIENG TRIP (Part 1) : Bersama @sakudikit dan Menginap di Homestay BUNGA

Beberapa waktu lalu, gue dkk sempat melakukan trip ke Dieng (Jawa Tengah). Saat itu gue dkk menggunakan jasa @sakudikit (ini akun instagramnya, silahkan cek kalau mau menggunakan jasanya) untuk mengatur dan memafasilitasi semua acara trip gue dkk. 

Trip ini diadakan saat akhir pekan, yaitu berangkat di Jumat malam dan kembali saat Minggu siang. Total rombongan gue dkk saat itu adalah 14 orang. Dengan jumlah anggota sebanyak itu, maka ini bisa dibilang sebagai private trip (dimana tidak ada rombongan lain yang campur dengan rombongan gue dkk). Biaya yang dikenakan adalah sekitar Rp. 750.000,- / orang. 

Dengan biaya tersebut, gue dkk sudah dapat :

* Penjemputan di 2 titik, yaitu Tangerang dan Jakarta
* Minibus selama trip (fasilitas AC dan karaoke didalamnya)
* Homestay yang terdiri dari 5 kamar
* Makan selama trip
* Air mineral selama trip
* Tiket masuk tempat wisata (Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Dieng Theater, Puncak Sikunir, Batu Pandang, Telaga Warna)
* Dokumentasi foto dengan kamera DSLR
* Pengantaran kembali ke 2 titik, yaitu Tangerang dan Jakarta

Dan dimulailah trip saat itu :-)

Jumat malam sekitar jam 7 sore, gue dan beberapa kawan sudah berkumpul di Tangcity Mall (di lokasi titik penjemputan pertama). Berikut adalah penampakan minibusnya :


Dari titik penjemputan pertama di Tangcity Mall, gue dkk menuju ke titik penjemputan kedua di Cengkareng (Jakarta Barat). Sekitar jam 8 malam, gue dan seluruh anggota rombongan sudah lengkap berkumpul. Gue dkk pun langsung berangkat menuju DIENG. 

Selama perjalanan, gue dkk hanya berhenti 1 kali di rest area Tol Cipali dengan waktu pemberhentian sekitar setengah jam saja saat itu. Dengan kondisi tersebut, total perjalanan dari Cengkareng menuju ke Dieng adalah sekitar 10 jam. 

Yaps! Gue dkk tiba di Dieng sekitar jam 6 pagi. Saat memasuki wilayah Dieng, suasana dingin sudah sangat amat terasa. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...