Popular Posts of The Week

February 06, 2017

Work like hell, they said !

2017 welcoming me with.... Sick, sick, and sick !

Melewati malam tahun baru dengan radang tenggorokan. Ahh.. Sudah biasa. Bukan penyakit yang aneh lagi untuk seorang Aini pecinta makanan pedas. Walaupun seluruh badan nyaris seperti pecandu yang sedang sakit ditusuk dingin. 

Pulih sejenak, batuk tidak kunjung hilang. Sudahlah, Ai. Ini hanya batuk.. Akan segera berlalu.. 

Minggu pertama di 2017 telah berakhir. Tidur malam menjadi sangat aneh karena ada sesuatu dari perut yang mendorong keras ke arah tenggorokan. Shit! Makan malam yang sudah masuk ke perut sangat terasa naik lagi ke pangkal tenggorokan. Kepala mulai melayang. Asam lambung ku naik! Oh GOD! 

Tidur setengah duduk pun harus dijalani selama 2 hari. Ya.. Karena tidur telentang hanya akan memperburuk keadaan. Sakit kedua, tapi dokter yang pertama. Hmm.. Mungkin karena sakit yang pertama sudah terlalu biasa.. Dokter menambahkan obat batuk untuk sakit batuk yang sejak awal tahun baru tidak membaik.

Minggu kedua di 2017 berakhir sudah. Obat asam lambung dan obat batuk pun tuntas di lahap. Walaupun batuknya tidak juga sembuh, tapi asam lambungnya membaik. 

Hari Minggu malam tiba, saatnya bersiap untuk Senin yang baru, dimana tidak ada lagi obat rutin yang harus diminum. Jam 2 subuh, badan pecandu kembali meminta candunya. Sakit seperti ditusuk jarum disetiap jengkalnya. Dingin. Saya menyerah! Keluar dari selimut dan langsung memegang leher, panas, panas sekali, terasa ada 2 benjolan di kanan dan kiri yang sangat keras, cukup besar, dan sakit ketika disentuh. Tidak sanggup. Akhirnya neuralgin pun menjadi doping sesaat. Jam 8 pagi, saya segera ke dokter. Ya, ini dokter kedua untuk penyakit ketiga. 

Test darah dilakukan, selagi badan masih seperti pecandu yang kedinginan dan kesakitan. Diagnosa dokter pun keluar. Infeksi Kelenjar Getah Bening. Damn! Apalagi itu...??? Apapun itu! Saya hanya butuh obat. Demam ini, sakitnya, dinginnya, saya tidak suka! Dokter 'memaksa' untuk istirahat 3 hari di rumah. Obat terus diminum, walaupun 2 hari pertama di rumah, setiap 3 jam sekali, dari pagi hingga pagi, badan ini selalu mengulang demam, mengulang dingin yang sama, sakit yang sama, seperti tusukan jarum yang sama. 

Hari ketiga, badan menjadi lebih bersahabat. Dua benjolan dileher masih terasa, tidak terlalu sakit, tapi tidak apa, selagi demam tidak lagi kembali, saya siap bekerja!

Minggu ketiga di 2017 berakhir. Check up pertama dilakukan. Progres yang cukup baik untuk kesembuhan sih kelenjar getah bening, walaupun 1 paket obat masih harus diminum selama seminggu ke depan dan total 3 suntikan obat masih harus dirasa. Dokter mulai menanyakan kondisi batuk yang dari awal tidak kunjung sembuh. Surat perintah untuk rontgen pun dikeluarkan. Baiklah!

Minggu keempat di 2017 berakhir. Check up kedua dilakukan dengan bonus pemberian hasil rontgen. Kabar baiknya, kelenjar getah bening sudah benar-benar membaik. Ya, sembuh total, walaupun 1 suntikan vitamin masih harus dirasa. Kabar buruknya, hoalaaahhh.. Diagnosa bronkitis resmi diberikan berdasarkan hasil rontgen. Ahhh GOD! Thank you so much.. Semoga ini diagnosa penyakit yang terakhir. Tapi apa ini?? Saya gagal paham dengan maksud Tuhan melalui serangkaian penyakit ini. 

-,-

Iyaaa.. Saya sadar, Tuhan cuma mau saya tidak terlalu gila bekerja. Senin-jumat lebih dari 9 jam, bahkan bisa sampai lebih dari 12 jam dikantor. Sabtu atau minggu masih harus membuka laptop minimal untuk mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu yang tidak bisa diselesaikan di kantor, sampai tidak ada waktu untuk keluarga, sampai mentah-mentah menolak permintaan orang tua yang saat itu perlu ditemani belanja kebutuhan hari raya, hanya untuk ego diri yang ingin menyelesaikan pekerjaan di akhir pekan. Yahh.. Saya berdosa untuk hal itu. Saya tidak gagal paham kok, Tuhan. Saya paham maksudnya. Tapiii.. 

Yahhh, masih ada tapiiii.. Tapii, saya memang tidak akan meninggalkan tanggung jawab saya di kantor, hanya saja saya berjanji untuk 'memaksa' diri bekerja dalam batas waktu yang, wajar. Dan sangat wajar.  

February 05, 2017

DIENG TRIP (Part 4) : Batu Pandang

Tempat wisata terakhir di DIENG, tetapi termasuk yang paling indah, BATU PANDANG.. 

Di Batu Pandang ini banyak sekali spot foto yang sangat bagus, karena lokasi Batu Pandang yang cukup tinggi, sehingga gue dkk bisa melihat pemandangan dari atas.. 

Yuks ! Langsung dilihat saja foto-fotonya :p


Pemandangan di belakang gue indah banget kan guys.. Danaunya nampak jelas ditambah dengan kabut yang ada. Posisi gue yang duduk di batu itu tidak berbahaya kok, batu itu tidak setinggi seperti yang terlihat di foto kok :p

Tea Time & Dessert-ing at CACAOTE PATTISERIE BRASSERIE BAR


Beberapa waktu lalu (sudah lumayan lama sih sebenarnya), gue dkk sempat mencicipi beberapa dessert di CACAOTE yang terletak di daerah Senopati. Tujuannya memang untuk mencicipi dessert nya, tetapi berujung pada ngobrol panjang berjam-jam karena memang tempatnya mendukung. 

February 04, 2017

Superb Burger at THREE BUNS


Jauh-jauh dari Tangerang ke Senopati untuk makan burger, tapi worth it. Itulah yang gue rasakan setelah makan THREE BUNS. Yeayyy.. 


 Tempat makan burger yang berlokasi di Senopati ini memiliki konsep desain yang menarik sih menurut gue. Semi outdoor, bisa dibilang seperti itu, juge memiliki logo wajah anjing. Terdapat satu mobil unik yang digunakan sebagai tempat pemesanan -tidak sepenuhnya sih-, karena ketika gue dkk datang, pelayannya yang mencatat pesanan gue dkk lalu kemudian pelayan tersebut yang memesankan orderan ke tempat mobil antik tersebut. Mungkin jika suasana sedang ramai, pemesanan harus dilakukan sendiri di mobil antik itu kali yah.. Mungkin. 

DIENG TRIP (Part 3) : Puncak Sikunir

Last day di DIENG dan ini adalah puncaknya, yeay.. Karena gue dkk akan mendaki Puncak Sikunir dan melihat gunung serta matahari terbit (yang katanya golden sunrise).. Horay!

Tepat jam 4 subuh, tim @sakudikit dengan sangat amat baik hati membangunkan gue dkk satu persatu. Gue dkk saat itu hanya sarapan teh manis saja sih dan kemudian langsung bergegas menuju ke lokasi pendakian. 

Berikut adalah penampakan suasana parkir mobil di lokasi pendakian Puncak Sikunir. Foto ini gue ambil setelah gue turun dari Puncak Sikunir (makanya sudah terang).


Well.. Setelah berkumpul dan diberikan arahan oleh tim @sakudikit , maka gue dkk siap menuju Puncak Sikunir yang ketinggiannya mencapai 2.263 mdpl. 

Experience AYCE DIMSUM at BAMBOO DIMSUM


Keberadaan BAMBOO DIMSUM sebagai restoran all you can eat dimsum dengan harga terjangkau memang sudah banyak diketahui. Salah satu cabangnya yang terletak di Gading Serpong - Tangerang pun sudah cukup lama berdiri. Butttttt.. Gue baru mencicipinya (yapps, untuk pertama kalinya) beberapa waktu lalu...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...