Popular Posts of The Week

March 06, 2018

Jakarta China Town Walking Tour (Part 4) : Kuliner di Gang Gloria

Waktunya kuliner ! Yipiiieee... 

Nah, setelah gue bercerita tentang seluruh tempat bersejarah yang gue dkk kunjungi, sekarang waktunya bercerita tentang kuliner yang gue dkk cicipi selama di Glodok Pancoran. Jika kalian warga sekitar Glodok Pancoran, pasti kalian sudah mengetahui keberadaan Gang Gloria yang terkenal dengan ragam kuliner enaknya.

Yaps ! Gue juga mencicipi beberapa kuliner di Gang Gloria, yuks disimak!

- Kopi Es Tak Kie - 


Sebenarnya tidak ada yang terlalu spesial dengan rasa Kopi Es Tak Kie ini, tetapi karena Kopi Es Tak Kie ini cukup melegenda, maka tetap saja banyak pengunjung yang datang ke sini. Yaps! Melegenda karena sudah ada sejak tahun 1927..

March 04, 2018

Jakarta China Town Walking Tour (Part 3) : Gereja St. Maria de Fatima & Pantjoran Tea House

Tidak hanya mengunjungi Klenteng, saat mengikuti Jakarta China Town Walking Tour, gue dkk juga diajak mengunjungi Gereja Katolik St. Maria de Fatima yang lokasinya bersebelahan dengan Sekolah Ricci (kalau tidak salah namanya). 



Gereja Katolik St. Maria de Fatima ini didesign oleh seorang arsitektur thionghoa, jadi kalian jangan bingung jika melihat design Gereja ini yang sangat mirip dengan design bangunan di negara Cina. Design inilah yang akhirnya menjadi daya tarik Gereja Katolik St. Maria de Fatima. Di depan bangunan Gereja ini juga terdapat 2 patung Singa di bagian kanan dan kiri (sayangnya gue lupa foto, hehe). Patung Singa itu dipercayai oleh masyarakat thionghoa sebagai simbol penjaga sekaligus kemegahan arsitektur khas tionghoa. 

March 03, 2018

Jakarta China Town Walking Tour (Part 2) : Glodok Kota 1000 Klenteng

Setelah selesai dari Candra Naya Mansion, gue dkk langsung mengikuti arahan tour guide untuk menuju ke Klenteng Jin De Yuan atau yang biasa dikenal dengan nama Vihara Dharma Bhakti. 

Tapi sebelum gue bercerita lebih jauh, gue mau sedikit bercerita dulu mengenai perbedaan antara Klenteng dan Vihara. Hehe, yaps! Biar kalian semua juga gak bingung.. Jadi Klenteng itu adalah tempat ibadah umat Kong Hu Cu. Di dalamnya terdapat patung dewa dewi yang dipercaya oleh umat Kong Hu Cu. Sedangkan Vihara (yang dibaca Wihara) itu adalah tempat ibadah umat Buddha. Di dalamnya terdapat patung Buddha dan (terkadang) juga ada patung murid-murid Sang Buddha. 

Lalu kenapa di Indonesia, lokasi Klenteng sering bersamaan dengan Vihara atau sebaliknya? Nah, ada banyak faktor sih, tapi salah satu faktor yang gue tau adalah karena dulu Kong Hu Cu belum menjadi agama yang disahkan di Indonesia, sehingga umat Kong Hu Cu diwajibkan memilih satu dari lima agama sah di Indonesia untuk dimasukan ke dalam KTP. 

Berhubung cara ibadah umat Buddha adalah yang paling mendekati cara ibadah umat Kong Hu Cu, maka mayoritas umat Kong Hu Cu mengakui dirinya sebagai umat Buddha, walaupun pada prakteknya mereka tetap beribadah dengan cara ibadah umat Kong Hu Cu. 

Oke, sekian penjabaran singkatnya. Lanjut ke cerita awal gue tentang perjalanan menuju Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Setelah lebih kurang 1 kilometer dan melewati gang-gang, akhirnya gue dkk tiba di lokasi. 

- Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti -



Lokasi Klenteng Jin De Yuan ini berdekatan dengan sungai dan pasar. Menurut tour guide gue dkk, mostly lokasi klenteng atau vihara memang dibuat dekat dengan kedua tempat tersebut, karena sungai dan pasar dianggap sebagai sumber kehidupan. Hmm, mungkin ini adalah filosofinya kali yah, hehehe.. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...