Popular Posts of The Week

January 29, 2017

DIENG TRIP (Part 2) : Dieng Plateau Theater, Candi Arjuna, dan Kawah Sikidang

Tempat wisata pertama yang gue dkk kunjungi adalah Dieng Plateau Theater. Lokasinya sangat amat TIDAK JAUH dari homestay gue dkk. Hanya naik mobil sekitar 5 menit saja.. 


Dieng Plateau Theater ini adalah sebuah bioskop mini yang di dalamnya diputarkan video mengenai sejarah terbentuknya dataran tinggi Dieng. Bentuk theater di dalamnya persis dengan bioskop, hanya saja berukuran lebih kecil. Durasi video juga tidak lama, hanya sekitar 40 menit. 

Honestly, karena saat itu gue dkk habis menempuh perjalanan darat yang cukup lama di malam hari dengan kondisi duduk di dalam minibus (sehingga mengganggu waktu dan kondisi tidur gue dkk yang seharusnya), jadilah gue dkk semua sempat ketiduran selama menonton di Dieng Plateau Theater ini. Apalagi suasana di dalam theater sangat mendukung, yaitu kursi empuk, AC dingin, lampu gelap. Hihi.. 

Well, singkat cerita, setelah selesai menonton video di Dieng Plateau Theater, gue dkk berfoto-foto sejenak.


Suasana di sekitar Dieng Plateau Theater ini amat sangat berkabut / berembun. Berikut penampakannya..


Seperti asap kan..? Padahal itu kabut dingin.. Huhuhu.. 

Dari Dieng Plateau Theater, gue dkk lanjut pergi menuju ke Komplek Candi Arjuna. Saat itu hujan semakin deras (tapi tidak sampai seperti badai atau hujan angin sih), tapi hal tersebut akhirnya harus membuat gue dkk membeli jas hujan agar tetap bisa berkeliling di Komplek Candi Arjuna.


Tidak terlalu banyak yang bisa gue dkk explore di Komplek Candi Arjuna, karena memang candi-candinya sendiri tidak terlalu banyak. 


Walaupun hujan, yang penting tetap happy :D

Mungkin bagi yang suka dengan sejarah, akan sangat senang pergi ke Dieng Plateau Theater dan Komplek Candi Arjuna, karena kaya dengan informasi sejarahnya. 

Tidak lama di Komplek Candi Arjuna, gue dkk segera menuju ke Kawah Sikidang. Yeayyyy..

Untuk menuju ke Kawah Sikidang, gue dkk harus berjalan lagi dari lokasi parkir mobil ke area / jalanan yang lebih dalam lagi. Area tersebut seperti pasar-pasar sih, ada beberapa pedagang kaki lima di sisi kiri pejalan, dan di sisi kanan pejalan terdapat hamparan pemandangan menuju ke arah Kawah Sikidang. 


Saat itu, kondisi masih gerimis deras (iya, gerimis deras, bukan hujan deras, hihi). Wilayah Kawah Sikidang ini cukup luas, ada banyak spot (sebenarnya) yang bisa dijadikan tempat foto (jika saja cuaca memungkinkan saat itu).

Well, inilah penampakan Kawah Sikidang dalam jarak dekat.. 


Konon katanya, jika kita celupkan telur mentah ke dalam kawah tersebut, maka telurnya bisa matang. Anyway, walaupun sebenarnya kawah tersebut panas, tetapi karena cuaca Dieng yang dingin, maka suasana di dekat Kawah Sikidang tidak terlalu panas, melainkan hangat. 

Dan inilah foto gue dkk yang tetep narsis walaupun gerimis deras.. 


Foto di atas adalah foto dengan spot favorite gue di Kawah Sikidang. Seandainya cuaca mendukung sehingga gue dkk tidak perlu pake jas hujan, pasti lebih bagus yah.. Hehehe.. 

Well.. Selesai dari Kawah Sikidang, seharusnya gue dkk dijadwalkan untuk menuju ke Telaga Warna. Tetapi karena cuaca tidak mendukung, baju gue dkk juga sudah lumayan basah, dan tentunya Telaga Warna yang mungkin saja tidak berwarna saat hujan, maka gue dkk memutuskan untuk kembali ke homestay. 

Gue dkk bersih-bersih dan kemudian beristirahat sejenak.. Tidak lama kemudian, gue dkk diajak untuk makan malam di warung yang sama dengan warung tempat gue dkk sarapan sebelumnya. Menu makan malam saat itu adalah Mie Ongklok. 



Mie Ongklok ini adalah makanan khas di Dieng yang berupa mie rebus dengan sayur kol dan caisim, kemudian diberi tambahan tahu dan sate ayam lengkap dengan bumbu kacang di atasnya. Rasanya enak kok. Yums! Hihi..

Well.. Setelah selesai makan malam, gue dkk kembali ke homestay untuk beristirahat, karena besok paginya gue dkk harus bangun jam 4 subuh untuk persiapan menuju ke Puncak Sikunir. 

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...