Guys, buat kalian yang baru akan pertama kali ke Taman Nasional Ujung Kulon atau mungkin ke sekitar wilayah Pulau Peucang, maka berikut hal-hal yang harus kalian tau :
1. Letak Geografis
Pulau Peucang ini merupakan satu dari beberapa pulau kecil lainnya yang ada di sekitar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Jadi, walaupun judulnya "taman", tetapi yang dimaksud Taman Nasional Ujung Kulon yah bukan hanya sebuah taman, tapi sebuah wilayah yang isinya pulau-pulau kecil, padang luas nan gersang yang isinya satwa liar, muara dimana kita bisa naik perahu kano, dll.
Jadi wisatanya bukan hanya wisata pantai atau laut yah guys, tapi bisa juga wisata treking, mengamati satwa liar, naik perahu kano, dll.
Taman Nasional Ujung Kulon ini sebenarnya masuk ke wilayah Provinsi Banten. Tapi jangan bingung jika masih ada peta lokasi yang menunjukkan bahwa Taman Nasional Ujung Kulon ini masuk ke wilayah Provinsi Jawa Barat. Yaps! Karena memang DULU wilayah ini, beserta wilayah Pandegelang dan Tangerang, itu masih masuk ke wilayah Provinsi Jawa Barat, tapi sekarang sudah resmi kok masuk ke wilayah Provinsi Banten. Hehe.
2. Butuh Waktu Sekitar 10 Jam dari Jakarta
Untuk menuju ke Pulau Peucang -nya saja, itu membutuhkan waktu sekitar 10 jam yah guys. Karena kebetulan saat itu gue dkk perginya ke Pulau Peucang saja, jadi gue tidak tau jika ke pulau kecil lainnya, apakah sama atau lebih lama atau mungkin lebih cepat.
Well.. Jadi untuk menuju ke Pulau Peucang, estimasi perjalanan adalah sebagai berikut :
* Jika kalian berangkat dari Jakarta, maka kalian harus menuju ke wilayah Serang via perjalanan darat : +- 2 jam.
* Dari wilayah Serang, maka kalian harus menuju ke wilayah Dermaga Sumur via perjalanan darat : +- 6 jam.
Jika kalian sudah mau sampai ke Dermaga Sumur, maka kalian akan melalui jalanan rusak yang cukup panjang. Mungkin ini juga yang membuat perjalanan menuju ke Dermaga Sumur menjadi lebih lama.
* Dari Dermaga Sumur, maka kalian harus menyebrang menuju ke pulau yang kalian tuju. Saat itu gue menuju ke Pulau Peucang via perjalanan laut dengan menggunakan kapal motor : +- 2 jam.
Mungkin perjalanan laut ini bisa lebih cepat jika kalian punya budget lebih dan sewa spead boat pribadi, karena saat gue dkk ke sana, memang ada turis korea yang juga sedang berlibur ke Pulau Peucang tetapi mereka menyewa spead boat pribadi :p
3. Pilih Tempat Duduk di Belakang Kapal saat Menyebrang
Nah guys! Berdasarkan pengalaman gue dkk yang saat itu pergi di akhir Agustus, (katanya guide lokal gue dkk sih) saat itu memang angin sedang berhembus cukup kencang sehingga ombak pun bisa dibilang cukup tinggi.
Hal itu memang gue rasakan ketika menyebrang menggunakan kapal motor. Baik itu saat pergi maupun saat pulang.
Nah, kapal motor itu bentuknya terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian depan (moncong kapal depan), bagian tengah (bentuknya seperti ruangan kecil tempat menyimpan life jacket dan tas penumpang), dan bagian belakang yang bentuknya sama persis kok dengan bagian depan (moncong kapal belakang).
Bagian tengahnya sendiri, yang gue bilang seperti ruangan kecil, itu hanya bisa menampung sekitar 2-3 orang saja jika sambil duduk, kalo penumpangnya tidur sambil meluruskan kaki, maka hanya bisa menampung sekitar 2 orang saja.
Nah, saat itu, gue dkk memutuskan untuk duduk di bagian depan kapal motor.
Semuanya berjalan baik-baik saja sampai sekitar 30 menit pertama. Setelahnya, gue dkk menghadapi angin yang cukup kencang. Gue dkk merasakan seperti naik kora-kora dufan yang rasanya kalau gue ingat-ingat lagi, itu sebenarnya cukup berbahaya HAHAHA! Ya iyalah.. Gimana tidak, kapalnya benar-benar goyang seperti posisi kora-kora dufan, kalau kora-kora dufan gerakannya maju mundur, maka kali ini maju mundur dan kanan kiri juga. Tapi ini terjadi di tengah-tengah lautan lhoo guys x_X.
Alhasil, seluruh badan gue dkk tersiram ombak laut yang tinggi. Gue dkk benar-benar seperti diguyur air guys.. HAHAHA! Dan beginilah penampakan gue dkk saat itu :( *tapi kalau inget ini lagi sih jadinya mau ketawa terus guys* HAHAHA!
Kalian perhatikan yah guys posisi kapal di foto atas, cukup miring kan. Well.. Setelah perjalanan selesai, gue dkk terkejut karena melihat rombongan lain yang duduk di bagian belakang kapal turun dengan kondisi pakaian yang masih kering dan penampilan yang masih baik.
Justru mereka yang terkejut karena melihat gue dkk basah kuyup semua. Dengan polosnya mereka bertanya, "Kalian kenapa?" eeerrrrrrr.. "Menurut loeeee??"
Anyway, hal ini jangan membuat kalian takut yah. Perjalanan tetap aman kok. Mungkin kalau kalian pergi di saat cuaca sedang bersahabat, maka duduk di bagian depan kapal juga tidak akan jadi masalah :D
4. Signal HP yang Tersedia Hanya TELKOMSEL
Kalau masih di Dermaga Sumur, maka signal HP dari provider apapun masih ada, bahkan signal internet juga masih ada, walaupun kecepatannya lambat. Tapi jika kalian sudah menyebrang ke pulau-pulau kecil, terutama Pulau Peucang, maka signal HP yang tersedia hanya dari provider TELKOMSEL, tapi itupun hanya untuk telepon dan sms saja yah, NO INTERNET ! :(
Jadi lebih baik matikan saja layanan internetnya, daripada hanya menghabiskan baterai HP. Buat kalian yang providernya bukan TELKOMSEL, maka segera kasih kabar ke orang terdekat saat masih ada di Dermaga Sumur.
5. Listrik Tersedia di Malam Hari sampai Pagi Hari
Fasilitas listrik di Pulau Peucang masih menggunakan genset, tetapi itupun baru dihidupkan saat malam hari (ketika langit sudah gelap) dan dimatikan saat pagi hari (ketika langit sudah terang).
Jadi hanya benar-benar difungsikan untuk pencahayaan saja dan menghidupkan air keran. Saran gue, lebih baik kalian bawa colokan cabang jika kalian memiliki banyak gadget untuk di charge baterainya. Karena colokan listrik juga sangat terbatas di setiap kamarnya.
6. Babi Hutan Jinak dan Monyet Nakal
Disekitar tempat penginapan, akan banyak sekali babi hutan dan monyet yang berkeliaran. Tapi jangan khawatir, babi hutannya jinak kok. Nah yang nakal justru monyetnya.
Why ?
Monyet di sana sering kali mencuri makanan kita. Nah kebetulan gue dkk dapat fasilitas makanannya di teras depan penginapan gitu, jadi monyet-monyet itu bisa dengan mudah menghampiri kita dan langsung ambil makanan kita dari piring kita.
Ini dialami teman gue, saat teman gue lagi duduk memegang piring dan menoleh ke kiri, tiba-tiba ada monyet nakal dari arah kanan langsung mencuri chicken nugget yang ada di piring teman gue. PARAH ! :((
7. Wisata Murah VS Wisata Mahal
Jika kalian ingin wisata murah ke Pulau Peucang atau sekitar wilayah Taman Nasional Ujung Kulon, maka kalian bisa mencari paket wisata di akhir pekan yang sifatnya open trip (bergabung dengan peserta lainnya). Biasanya dengan harga yang ditawarkan, kalian mendapatkan fasilitas penginapan di barak, kamar mandi umum, transportasi kapal motor, dll.
Tapi kalau kalian ingin pergi ke Pulau Peucang hanya saja ragu untuk menginap di barak seperti foto di atas, maka kalian bisa minta upgrade fasilitas sih guys (tentunya dengan upgrade harga juga yah). Karena yang gue tau, di Pulau Peucang ini (kalau pulau lain gue kurang tau yah guys), tersedia fasilitas penginapan berupa vila, non-ac tapi ada kamar mandi pribadi di dalamnya. Walaupun lokasinya masih di sekitar barak, tetapi lebih nyaman kok. Sayangnya gue tidak mengambil gambar vila tersebut. Hehe.
Oh iya, kemudian di Pulau Peucang ini juga ada restoran lho guys. Waktu itu gue sempat melihat turis korea yang naik speadboat itu makan di dalamnya. Nah, mungkin paket liburan yang mereka ambil adalah yang makannya di restoran, jadi bebas dari monyet nakal. :D
Tapi tidak banyak makanan yang tersedia di restoran ini guys, kalaupun ada snack, harganya juga terbilang cukup mahal. Kalian juga tidak akan bisa menemukan es batu di restoran ini, karena listrik mereka juga terbatas. Mereka hanya punya lemari es kecil yang muat beberapa kaleng minuman soda saja. Jadi kalau mau minuman dingin, yah itulah yang tersedia.
Tapi kalau kalian mau sekedar duduk-duduk santai, diperbolehkan kok. Gue suka banget duduk di dalamnya sambil tiduran di sofanya. Anginnya sejuk.
Oke deh guys, sekian hal-hal yang gue rasa kalian perlu tau tentang kondisi di Taman Nasional Ujung Kulon atau Pulau Peucang khususnya. Untuk detail cerita perjalanan gue, akan gue bagi dalam beberapa post yang berbeda.
See yaaaa :*
UJUNG KULON / PULAU PEUCANG Series 2017 :
Ujung Kulon Trip (Part 1) : Hal yang Harus Kalian Ketahui dari Ujung Kulon ~
Ujung Kulon Trip (Part 2) : Menuju Dermaga Sumur dan Pulau Peucang
Ujung Kulon Trip (Part 3) : Penginapan Barak di Pulau Peucang
Ujung Kulon Trip (Part 4) : Karang Copong, Padang Cidaon, dan Muara Cigenter
UJUNG KULON / PULAU PEUCANG Series 2017 :
Ujung Kulon Trip (Part 1) : Hal yang Harus Kalian Ketahui dari Ujung Kulon ~
Ujung Kulon Trip (Part 2) : Menuju Dermaga Sumur dan Pulau Peucang
Ujung Kulon Trip (Part 3) : Penginapan Barak di Pulau Peucang
Ujung Kulon Trip (Part 4) : Karang Copong, Padang Cidaon, dan Muara Cigenter
0 comments:
Post a Comment