Belum ke Semarang nama -nya kalo belum jalan-jalan ke Simpang Lima.. Hihi.. Begitu sih yang pernah gue dengar.. Jadilah gue menyempatkan diri untuk jalan-jalan di Simpang Lima ketika sedang berada di Semarang beberapa waktu lalu..
Sebenarnya jika di siang hari, Simpang Lima itu adalah sebuah jalanan biasa yang terdiri dari trotoar besar untuk para pejalan kaki.. Namun ketika malam tiba, trotoar-trotoar tersebut berubah wujud menjadi pusat kuliner malam.. Yumsss...
Foto-foto diatas adalah foto saat sore hari, dimana para pedagang sudah mulai merapihkan tempat dagangan -nya.. Karena saat masih siang hari, ketika gue lewat di trotoar Simpang Lima ini, kondisi -nya seperti trotoar pejalan kaki biasa yang berukuran saat besar (belum ada meja-meja dan bangku -nya)..
[ Suasana Malam di Pusat Kuliner Simpang Lima - Semarang ] |
Hmm.. Kalo dipikir-pikir menyenangkan sekali yah bisa berjalan kaki dengan nyaman di trotoar yang besar seperti ini :-)
Trotoar besar -nya bukan hanya ada 1 baris, tapi ada banyak.. Mungkin ada 5 baris (gue sih tidak menghitung jumlah pastinya, tapi mungkin saja ada 5) sehingga namanya Simpang Lima.. Hihi..
Nah, ke-5 baris trotoar besar yang rapih dan bersih ini posisi -nya tidak berjajar, melainkan membentuk seperti lingkaran.. Nah.. Ditengah-tengah -nya, selain dikelilingi oleh jalan raya, ada juga lapangan Simpang Lima, yang kalau malam hari sangat ramai dengan macam-macam hiburan :D
Hmm.. Seperti alun-alun lah suasana -nya, hanya lebih modern saja karena dekat dengan gedung-gedung mall yang bertingkat dan jalanan raya yang besar..
Oke.. Back to the topic.. About food.. Hihi.. Rata-rata yang dijual di Simpang Lima ini adalah makanan tradisional.. Tidak jauh-jauh dari nasi gudeg, nasi liwet, nasi goreng babat, soto ayam, tapi ada juga sih yang jualan seafood..
Nah.. Karena banyak sekali pilihan makanan -nya dan gue sendiri bingung mau makan apa, akhirnya berlabuh lah gue disalah satu tempat makan bernama "Mbak Klana"..
Dan ditempat makan "Mba Klana" ini, gue dkk memesan Nasi Liwet.. Yaitu makanan yang tidak kesampaian untuk dimakan oleh gue dkk pada saat di Solo beberapa waktu sebelumnya :(
Yaps! Sebenarnya Nasi Liwet itu adalah makanan khas Solo.. Tapi apa daya, karena saat di Solo tidak sempat makan Nasi Liwet, jadi di Semarang ajah deh makan -nya :D
Dan berikut adalah pesanan gue dkk saat itu :D
Untuk Nasi Liwet Ayam Goreng harganya IDR 22.000,- / porsi.. Untuk Nasi Liwet Telur harganya IDR 12.000,- / porsi.. Sedangkan Nasi Liwet Lalapan Pete -nya gue lupa berapa guys :D
Jika Nasi Timbel itu maksudnya adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang.. Maka Nasi Liwet adalah nasi yang disajikan diatas daun pisang.. Hihi..
Yang gue tau sih, seharusnya Nasi Liwet itu adalah nasi yang pada saat dimasak itu menggunakan santan dan beberapa bumbu sehingga lebih gurih..
Tapi yang gue makan di Simpang Lima ini, Nasi Liwet -nya adalah nasi putih biasa yang disajikan dengan topping sayur santan.. Sayur santan -nya terdiri dari irisan labu dan krecek (kerupuk kulit)..
Rasanya sih tetep enak.. Hihi.. Dan selama gue makan di Simpang Lima ini, gue sih tidak menemukan adanya pengamen keliling yah guys.. Tapi entahlah, mungkin ketika gue makam kondisi -nya adalah baru habis maghrib.. Jadi kurang malam untuk kategori jam kerja para pengamen :-)
Gue suka dengan situasi dan kondisi di Simpang Lima guys.. Tempatnya bersih dan rapi.. Baik itu disiang atau dimalam hari.. :D
#AkuSukaSemarang :p
Kalo kalian mau menuju ke Simpang Lima, kalian bisa naik angkot, becak, ataupun taksi.. Tapi jika kalian datang bergerombol sekitar 3-4 orang, gue saranin untuk naik taksi saja.. Karena akan lebih murah..
Misalnya si supir taksi mengenakan minimum argo sebesar IDR 25.000,- pun, dibagi 4 orang itu baru IDR 6.000,-/orang.. Jauh lebih murah daripada naik becak yang bisa IDR 20.000,-/becak/kapasitas 2 orang.. Atau naik angkot yang bisa bertarif IDR 4.000,-/orang..
Ya kan ?? Hihi..
Dari pengalaman gue sih, naik taksi di daerah Jogja, Solo, dan Semarang itu jatuhnya lebih murah kok.. Apalagi jika kalian ber-3 atau ber-4.. Karena jarak dari satu tempat ke tempat lainnya di ketiga kota tersebut sangat dekat-dekat.. Beda dengan di Jakarta, dimana setiap gue naik taksi itu bisa bertarif IDR 75.000,- s/d IDR 170.000,- untuk sekali jalan..
Hihihi.. Oke deh guys.. Sekian cerita gue.. Sampai berjumpa di post berikutnya :*
SEMARANG SERIES 2015 :
Nasi liwet adalah nasi yang dimasak langsung di atas panci/kastrol tanpa di aron dulu. Sedangkan nasi yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya namanya nasi uduk atau nasi gurih, tapi klo bumbunya ditambah kunyit, namanya nasi kuning. Gitu, jeng.
ReplyDeleteOoh.. Begitu yahh? Soalnya setiap tanya pedaganng Nasi Liwet, mereka jawabnya begituuu.. Nasinya dimasak pake santen.. Hihi.. Anyway thanks infonya..
Delete