Heyyy... Actually I don't know about this song before I saw the covered by Joseph Vincent.. One.. Two.. and Three times I heard this song, I instantly fell in love.. with Joseph Vincent.. wkwk ! No lah.. with this song and the cover too.. :) Till I type this post, I haven't heard the original song.. wkwk ! And please enjoy the cover below..
Unfortunately, Joseph Vincent just covered half the song :( huhu ! ~ I hope he will do the cover completely. Well, this the lyric below.. [ the original song has the full lyric.. but I don't present the lyric here ] :)
Pagi itu aku terbangun, cukup terganggu dengan suara pertengkaran orang tua ku di lantai bawah. Samar-samar aku mendengar Ayah berkata "tidak bisa" dengan nada bicara seperti orang yang menahan tangis. Suara tangis Ibu jauh lebih kencang dan jelas terdengar.
Aku sudah lama mengetahui permasalahan yang ada di antara mereka. Tidak jarang aku mogok bicara dengan mereka karena muak dengan pertengkaran yang setiap malam mereka buat.
Beberapa bulan yang lalu, Ayah tertangkap basah oleh Ibu sedang berkencan dengan wanita lain. Tidak bisa dibayangkan lagi betapa kecewa dan marahnya Ibu atas pengkhianatan Ayah tersebut. Membina keluarga selama 18 tahun ternyata tidak membuat Ayah semakin setia kepada Ibu. Di mata ku, Ayah adalah seorang pria yang baik dan bijaksana karenanya aku harap Ayah bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik dan bijaksana pula.
Hampir setiap siang Ibu terus-terusan menangis. Ketika malam datang, tak ada lagi perbincangan hangat selayaknya sebuah keluarga. Aku pun hanya bisa masuk ke kamar dan menutup mata, berharap masalah ini hanya mimpi.
Suatu siang, Ibu akhirnya bercerita bahwa ternyata wanita selingkuhan Ayah adalah mantan kekasihnya ketika kuliah. Wanita tersebut telah bercerai dari suaminya dan mulai dekat dengan Ayah sejak pertemuan reuni setahun yang lalu. Tangis Ibu semakin menjadi-jadi ketika mengatakan bahwa Ayah mengaku masih mencintainya. Aku hanya bisa diam dan memeluk Ibu kuat-kuat.
[ picture from : http://simpleisgud.blogspot.com/2011/08/balasan-apa-yang-diberikan.html ]
Natal.. Sebenarnya, apa sieh arti natal sesungguhnya ?
Terkadang gua berpikir bahwa demi menjadikan hari natal sebagai hari yang indah
dan istimewa, banyak orang tua yang mendongengkan cerita bullshit tentang
santaclause yang akan memberi hadiah di hari natal kepada semua anak baik di
dunia. Semua anak mengharapkan hadiah itu, semua anak ingin santaclause datang
ke rumahnya dan memenuhi kaos kaki yang telah digantung oleh mereka di jendela
dengan banyak hadiah, semua anak menginginkan itu, sehingga akhirnya mereka mau
menjadi anak baik.. demi hadiah.
Tapi buat gua, hari
natal lebih dari sekedar hari dimana gua berharap santaclause datang dan
memberi gua hadiah. Hari natal menjadi hari dimana gua selalu berharap ayah
akan kembali pulang memenuhi janjinya, janjinya untuk tetap tinggal bersama
kami, menghabiskan seluruh waktu disisa hidupnya, bersama kami, keluarganya.
Ini bermula ketika
umur gua 7 tahun, saat itu gua masih duduk di kelas 2 SD. Kehidupan ku awalnya
sangat menyenangkan, gua sama sekali gak merasakan kekurangan apapun, baik dari
segi ekonomi, pendidikan, maupun kasih sayang dari orang tua dan kakak ku. Tapi
entah kenapa, karena suatu hal yang gua masih gak ngerti saat itu, ayah harus
melakukan perjalanan dinas ke Aceh. Ibu kelihatannya sedih, tapi ia selalu
tampak tegar di depan gua dan Kak Edgar. Dibanding gua, gua yakin kalau Kak
Edgar lebih paham kondisi yang sedang terjadi, mengingat umurnya yang saat itu
udah mencapai 14 tahun, gua yakin dia paham apa yang terjadi, tapi dia selalu
bilang kalau semuanya baik-baik ajah.
Jakarta Aceh
merupakan jarak yang jauh, karena alasan itulah akhirnya ayah jarang sekali
pulang, bahkan di hari natal. 25 Desember 1998, Ini kali pertama gua merayakan
natal tanpa ayah, hanya ada ibu dan Kak Edgar. Kondisi itu tidak mengurangi
kegembiraan gua, karena toh gua masih dapet hadiah natal dari ibu dan Kak
Edgar, juga ayah. Kegembiraan gua semakin bertambah ketika ayah menelpon di
hari natal.
" Eldad, selamat
hari natal yah. Bagaimana hadiah yang ayah kirimkan untuk kamu, suka tidak ?
"
" Suka yah.
Selamat hari natal juga yah untuk ayah. Disana ayah ke gereja sendiri saja donk
? "
" Iya, tadi pagi
ayah sudah ke gereja, walaupun sendiri, tapi ayah selalu merasa pergi ke gereja
bareng kalian kok.. "
" Ayah, kapan
kembali kerja di Jakarta
? Ayah gak akan selamanya di Aceh khan ? Eldad kangen sama ayah.. "
" Secepatnya
nak, ayah janji akan tetap tinggal bersama kalian, merayakan hari natal bersama
dengan kalian, menghabiskan sisa hidup ayah bersama kalian, kalian khan
segalanya buat ayah. Ayah juga kangen sama kalian. "
" Asiiikk.. Janji harus ditepati lho yah..
"
" Pasti, kamu
sama Kak Edgar harus saling menjaga selama ayah tidak di rumah, jaga ibu mu
juga yah, jangan nakal. "
Well, awal Februari lalu gua dan keluarga pergi liburan ke Singapore. Berhubung pergi liburannya bareng sama keluarga, jadi yah gua gak backpacking deh :) So, berikut liputannya.. *barangkali ada informasi yang kalian cari di liputan gua ini :D*
Touchdown di Changi Airport, kita semua langsung merapat ke Apartment Punggol Gardens, tepatnya di blok 161B. Perlu waktu sekitar 15 menit untuk merapat ke Punggol Gardens ini menggunakan taxi. Untuk biaya taxinya (menggunakan argo) sekitar 15 SGD. Suasana Punggol Gardens sendiri cukup sepi, sepi banget malah. Gua kira karena gua nyampe sana udah malem (sekitar jam setengah 11) tapi ternyata enggk, pas pagi, siang, sore, suasananya teteuuppp ajah sepiii.. Well, di bawah ini ada sedikit penampakannya :)
[ malam hari dari lantai 13, uupppss.. gk ada yang horror lhoo walaupun malam2 di lantai 13 :D ]
Bisa di liat donkk, bahkan mobil ajah jarang lewat. Sempet suatu malam sekitar jam 10an, ada suara orang berantem yang kayaknya dari apartment yang ada dibawah gua beberapa lantai, jelas banget suaranya booo. Ini sangking suasananya yang sepi sepi banget, kayak gak ada aktifitas apapun pokoknya. Padahal dibilang malam banget juga belom yah... Ah, tapi pas pagi-pagi juga tetep ajah sepi.. Kayak gini nieh penampakannya :)