Popular Posts of The Week

February 06, 2012

Santaclaus Tercinta.. Terindah..



 [ picture from : http://simpleisgud.blogspot.com/2011/08/balasan-apa-yang-diberikan.html ]

Natal.. Sebenarnya, apa sieh arti natal sesungguhnya ? Terkadang gua berpikir bahwa demi menjadikan hari natal sebagai hari yang indah dan istimewa, banyak orang tua yang mendongengkan cerita bullshit tentang santaclause yang akan memberi hadiah di hari natal kepada semua anak baik di dunia. Semua anak mengharapkan hadiah itu, semua anak ingin santaclause datang ke rumahnya dan memenuhi kaos kaki yang telah digantung oleh mereka di jendela dengan banyak hadiah, semua anak menginginkan itu, sehingga akhirnya mereka mau menjadi anak baik.. demi hadiah.

Tapi buat gua, hari natal lebih dari sekedar hari dimana gua berharap santaclause datang dan memberi gua hadiah. Hari natal menjadi hari dimana gua selalu berharap ayah akan kembali pulang memenuhi janjinya, janjinya untuk tetap tinggal bersama kami, menghabiskan seluruh waktu disisa hidupnya, bersama kami, keluarganya.

Ini bermula ketika umur gua 7 tahun, saat itu gua masih duduk di kelas 2 SD. Kehidupan ku awalnya sangat menyenangkan, gua sama sekali gak merasakan kekurangan apapun, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kasih sayang dari orang tua dan kakak ku. Tapi entah kenapa, karena suatu hal yang gua masih gak ngerti saat itu, ayah harus melakukan perjalanan dinas ke Aceh. Ibu kelihatannya sedih, tapi ia selalu tampak tegar di depan gua dan Kak Edgar. Dibanding gua, gua yakin kalau Kak Edgar lebih paham kondisi yang sedang terjadi, mengingat umurnya yang saat itu udah mencapai 14 tahun, gua yakin dia paham apa yang terjadi, tapi dia selalu bilang kalau semuanya baik-baik ajah.

Jakarta Aceh merupakan jarak yang jauh, karena alasan itulah akhirnya ayah jarang sekali pulang, bahkan di hari natal. 25 Desember 1998, Ini kali pertama gua merayakan natal tanpa ayah, hanya ada ibu dan Kak Edgar. Kondisi itu tidak mengurangi kegembiraan gua, karena toh gua masih dapet hadiah natal dari ibu dan Kak Edgar, juga ayah. Kegembiraan gua semakin bertambah ketika ayah menelpon di hari natal.

" Eldad, selamat hari natal yah. Bagaimana hadiah yang ayah kirimkan untuk kamu, suka tidak ? "
" Suka yah. Selamat hari natal juga yah untuk ayah. Disana ayah ke gereja sendiri saja donk ? "
" Iya, tadi pagi ayah sudah ke gereja, walaupun sendiri, tapi ayah selalu merasa pergi ke gereja bareng kalian kok.. "
" Ayah, kapan kembali kerja di Jakarta ? Ayah gak akan selamanya di Aceh khan ? Eldad kangen sama ayah.. "
" Secepatnya nak, ayah janji akan tetap tinggal bersama kalian, merayakan hari natal bersama dengan kalian, menghabiskan sisa hidup ayah bersama kalian, kalian khan segalanya buat ayah. Ayah juga kangen sama kalian. "
" Asiiikk.. Janji harus ditepati lho yah.. "
" Pasti, kamu sama Kak Edgar harus saling menjaga selama ayah tidak di rumah, jaga ibu mu juga yah, jangan nakal. "

Dan waktu berjalan sangat cepat, tidak terasa 5 tahun sudah ayah dinas kerja di Aceh. Selama waktu tersebut, ayah belum pernah sekalipun kembali ke Jakarta. Kami hanya berkomunikasi lewat telepon. Entahlah, kondisi keuangan di keluarga kami semakin hari semakin memburuk. Kini aku sudah masuk SMP, aku sudah mulai bisa merasakan apa yang tengah terjadi di keluarga ku selama ini.

" Ka, kenapa ayah gak pernah pulang sekali pun yah ? Jakarta Aceh sieh emang jauh, tapi masa ayah gak pernah punya uang untuk beli tiket pulang sieh.. "
" Ayah punya, tapi kalau ayah pake untuk beli tiket, nanti kamu dan kakak gak bisa makan lagi.. "
" Segitunya kah, Kak ? "

Ka Edgar kini sudah kuliah, oleh karena itu biaya pendidikan yang harus dikeluarkan ayah juga semakin bertambah besar. Sejak kepergian ayah ke Aceh, ibu mulai membuka usaha catering untuk membantu perekonomian keluarga.  Usaha catering ibu berjalan lancar. Walau tampak lelah, ibu tidak pernah mengeluh. Bisa dikatakan dari usaha catering ibu lah, kondisi perekonomian keluarga menjadi sangat terobati.

25 Desember 2003, tidak terasa natal telah tiba lagi, ayah tidak pernah lupa mengirimkan kado natal untuk ku dan yang lainnya. Kali ini, aku sudah mulai bisa merasakan sedih di hati ku, ketika menerima telepon dari ayah.

" Eldad, selamat natal yah, nak. Bagaimana kado dari ayah, suka tidak ? "
" Ayah kapan pulang ? " jawab ku tanpa memperdulikan pertanyaan ayah tentang kado natalnya. 
Aku merasakan kebisuan ayah.
" Eldad, maaf ayah tidak bisa pulang beberapa tahun ini, ayah juga rindu kamu. Kamu dan Kak Edgar pasti sudah besar yah, nak ? Ayah sayang kalian, ayah cinta kalian, nak. Ayah ingin memeluk kalian, nak. Setiap malam pun ayah hanya bisa berharap agar bisa memeluk kalian, mencium kening kalian. "

Air mata ku mengalir ketika mendengar suara ayah yang bergetar melalui telepon. Ayah, aku rindu. Aku juga ingin mencium dan memeluk ayah.

" Ayah, aku ingin merayakan natal bersama ayah. Aku ingin yah, aku rindu sama ayah. Aku kepengen ke gereja bareng ayah, entah sekarang seperti apa wajah ayah, mungkin ayah sudah beruban yah ? "
" Haha.. Eldad, masih ingat cerita ayah dan ibu tentang santaclause yang baik hati, yang selalu memberikan hadiah natal kepada anak-anak baik di seluruh dunia. Nak, jadilah anak yang baik, anak yang baik selamanya, selamanya nak. Ayah janji akan menjadi santaclause yang memenuhi keinginan Eldad untuk merayakan natal bersama di Jakarta. "
" Kapan yah ? Natal kapan ? "
" Ayah janji, tahun ini adalah natal terakhir kamu tanpa ayah. Tahun depan, kita berempat akan ke gereja bareng di hari natal yah, di Jakarta. "

Mendengar janji ayah, aku sangat bersemangat. Aku sangat menunggu kehadiran natal di tahun berikutnya. Aku berjanji akan selalu menjadi anak yang baik, selamanya. Aku juga berjanji akan selalu menjaga dengan Kak Edgar, untuk ibu. 

Di sekolah aku semakin bersemangat, nilai ku melesat naik. Yah, aku akhirnya menghabiskan waktu untuk belajar, sehingga aku bisa melewati hari tanpa terasa lama, aku berharap natal datang lebih cepat, walaupun hanya sekedar "terasa" cepat karena aku sibuk belajar.

" Ibu, kita mau buat surprise apa untuk ayah ? "
" Haha, ayah tidak perlu surprise dari kita, ayah hanya ingin ketika tiba di Jakarta nanti, melihat kita dalam keadaan sehat, bahagia, dan tidak kurang satu apapun.. "
" Yah ibu, tapi aku pengen kasih surprise untuk ayah, natal khan tinggal 2 minggu lagi.. "
" Ya sudah, pikirkan sana sambil mandi.. "

Hmm.. Walau tidak terpikirkan juga surprise apa yang akan ku berikan pada ayah, tapi aku tetap bersemangat menjalani hari-hari. Yeah.. 2 minggu lagi natal, walaupun ayah baru bisa pulang tanggal 27, tapi tidak apa, toh itu masih suasana natal.. Aku masih bisa merayakan natal bersama ayah..

" Ayah, bagaimana, sudah booking tiket khan ? "
" Sudah donk nak, oh yah, tapi jangan kaget nanti kalo tiba2 kado natalnya tiba melalui paket kiriman yah, karena ayah tidak bisa membawa banyak barang.. Jadi entahlah, bisa jadi kado natalnya tiba di Jakarta setelah ayah sampai duluan disana.. "
" Duh, gk apa yah, yang penting ayah. Aku gak dapet kado natal juga gak apa, yang penting ayah.. "
" Tapi kali ini khan ayah sudah special siapin kado natal untuk kamu, nak.. "
" Haha, iya deh.. Aku kangen ayah.. Gak sabar nunggu satu minggu lagi ayah pulang.. "
" Peluk cium dari ayah, ayah sayang sama Eldad, sayang sama Edgar, sayang sama ibu.. Ayah sayang kalian.. Ayah janji, setelah ayah pulang ke Jakarta kali ini, ayah akan selamanya menetap bersama kalian, tidak akan ada lagi dinas pekerjaan tanpa kalian.. Ayah akan memenuhi janji ayah untuk menghabiskan sisa waktu ayah bersama kalian, nak.. "
" Horee.. I love you too ayah.. Janji yah.. Aku pun gak mau ditinggal ayah lama lagi.. Ini sieh lama banget lhoo.. Hehehe.. "

Hmm... Besok, tanggal 27.. Ayah pulang ke Jakarta.. Akhirnya...
Masih bersuasanakan libur natal dan tahun baru, begitu pula aku yang masih libur sekolah, Kak Edgar yang libur kuliah, dan ibu yang akhirnya libur juga masak memasak untuk cateringnya.. Kami akhirnya punya waktu menonton televisi bersama..

Dan ternyata, 26 Desember 2004, salah satu channel berita memuat liputan yang jelas menampar kami bertiga.. Menayangkan video bencana yang serasa menusuk jantung kami..
Tsunami menimpa Aceh dengan gempa berkekuatan hampir 9 SR..

***

Mayat ayah ditemukan. Setelah hampir 3 minggu pencarian. Mayat ayah dikirim ke Jakarta
Aku hanya bisa jatuh berlutut ketika melihat mayat ayah. Ayah, sudah 6 tahun aku tidak melihat wajah ayah, tidak tau bagaimana rupa ayah. Kini aku harus melihat wajah ayah yang pucat membiru. Aku bahkan tidak tau kalau ternyata rambut ayah sudah penuh dengan uban. Aku bahkan tidak tau bahwa ayah sudah berkumis tebal, aku bahkan tidak tau bahwa kantong mata ayah sudah semakin tebal, dan aku bahkan tidak tau bahwa kulit ayah sudah berkeriput dan tidak sesegar dulu. Aku juga tidak tau, kalau tubuh ayah kini jauh lebih kurus dari 6 tahun yang lalu. 

Ayah, inikah yang ayah maksud dengan menghabiskan sisa hidup ayah bersama aku, Kak Edgar, dan ibu. Ayah, kenapa ayah tidak bisa penuhi janji ayah untuk merayakan natal tahun ini bersama ku, yah ? Bukankah aku sudah menjadi anak baik selama ini, kenapa ayah tidak menjadi santaclause yang memberi hadiah natal yang ku harapkan, yah ?
Ayah, aku cinta ayah.. Aku sayang ayah.. Ayah.. 

1 bulan setelah ayah dikubur, kado natal dari ayah untuk kami tiba melalui paket kiriman. Paket tersebut terlambat untuk tiba di Jakarta dikarenakan musibah tsunami yang memang sempat mematikan aktifitas dan kehidupan di Aceh.

Sebuah kaset video.. Hadiah natal apa yang ayah berikan untuk ku ? 
Aku memutar kaset video itu, dan aku melihat gambar ayah yang mengenakan baju seragam berwarna biru di sebuah ruangan yang agak kumuh.

" Eldad, kamu senang melihat video ini, nak ? Mungkin ketika kamu melihat video ini, kamu sudah merayakan natal bersama ayah yah, nak.. Nak, maafkan ayah. Selama ini ayah membohongi kamu dengan kepergian ayah ke Aceh. Nak, ayah bukan pergi dinas kerja di Aceh. Di sini, ayah menjalani hukuman penjara yang dijatuhkan kepada ayah, nak. Mungkin kamu kaget, terkejut mendengarnya. Ayah meminta ibu dan Kak Edgar untuk tidak menceritakan ini kepada kamu, karena ayah sendiri yang ingin menceritakannya. Walaupun ayah bisa menceritakan langsung ketika ayah sampai di Jakarta nanti, tapi entah kenapa ayah ingin menceritakan melalui video ini, nak. Ha.. Mungkin saja nanti ayah jadi takut bertatapan langsung dengan kamu, jadi lebih baik ayah lewat video saja yah, nak. "

Ada apa ini ? Ayah di penjara.. Kenapa ?

" Eldad, 10 tahun lalu, ayah tergoda oleh rayuan iblis, nak. Ayah melakukan korupsi di perusahaan tempat ayah bekerja, tepatnya di kantor cabang aceh, nak. Sekian lama ayah berbuat dosa, sehingga pada akhirnya 6 tahun lalu kasus tersebut terbongkar dan akhirnya ayah harus menjalani hukuman selama 6 tahun. Ayah juga di khianati oleh teman-teman ayah, mereka yang ikut berkorupsi dengan ayah, justru malah memberikan kesaksian yang memberatkan ayah, inilah akibatnya, hukuman ayah menjadi sangat diperberat hingga 6 tahun. Tapi ayah terima semua ini sebagai akibat yang harus ayah tanggung. Eldad, penjara sangat menyakitkan, walaupun disini ayah melakukan banyak kegiatan, mulai dari membersihkan halaman, mereparasi alat elektronik, memotong rumput, dan lainnya, tapi ayah tersiksa karena tidak bisa bertemu kalian. Eldad, jagalah selalu kejujuran dimanapun kamu berada yah, nak. Jangan menjadi seperti ayah yang kotor ini. Maafkan ayah yang tidak bisa menjadi teladan buat kalian. Kalian harus janji tidak boleh seperti ayah dalam hal yang kotor ini yah, nak. Selama 6 tahun ini, ayah tidak bisa memberikan kalian penghidupan, ibu kalian lah yang selama ini menggantikan kewajiban ayah. Disini ayah hanya bisa membuat beberapa puisi yang terkadang ayah titipkan petugas untuk di kirim ke redaksi koran atau tabloid. Uang yang tidak ada nilainya itu lah yang terkadang ayah kirimkan kepada ibu. Mungkin itu bahkan tidak cukup untuk membeli beras untuk satu bulan, nak. Tapi itulah yang bisa ayah upayakan di sini, nak. Eldad, dengan segala yang telah terjadi, ayah minta maaf sama kamu, ayah telah mengecewakan kamu, mungkin setelah kamu melihat video ini, kamu jadi malu karena punya ayah seorang mantan narapidana. Maaf yah Eldad, tapi percaya, ayah sayang sama Eldad, sayang sama Edgar, dan sayang sama ibu. Ayah cinta kalian.. "

Aku tidak bisa menahan air mata ku, ayah menahan tangisnya ketika merekam video itu. Ayah, ayah berada di dalam sel tahanan selama ini, kumuh. Ayah melakukan hal-hal yang tak pernah ku sangka akan ayah lakukan, memotong rumput, membersihkan halaman. Ayah, aku sakit mendengarnya. Aku sakit bukan karena kebenaran yang selama ini telah ayah dan yang lain sembunyikan dari ku, tapi aku sakit yah, hati aku perih membayangkan tubuh kurus ayah, kulit letih ayah, dengan mata kurang tidur, tapi ayah masih harus bekerja memotong rumput disana. Ayah, ayah tau khan aku tidak pernah suka melihat ayah melakukan hal-hal seperti itu. Ayah.. bahkan aku bisa menangis ketika melihat seorang bapak tau dengan baju lusuh duduk di depan rumah kita sambil mencabut rumput, tapi sekarang aku mendapati bahwa ayah melakukan hal itu. 

" Eldad, ada satu puisi yang ayah ciptakan untuk kamu. Tidak bisa ayah bacakan, ayah malu. Ayah tuliskan untuk kamu, ada di paket kiriman. Eldad, sekali lagi, ayah sayang kamu dan semua, selamat hari natal yah anak ku sayang. Tetap jadi anak baik selamanya, ayah akan jadi santaclause di setiap hari natal mu, sampai kapan pun, nak. Ayah sayang kamu, ayah cinta kamu. "

Anak ku..

Aku terbangun dari istirahat ku..
Aku mendapati bahwa aku sendiri..
Sedang mimpi apa anak ku di dalam tidurnya ? 
Adakah aku ?

Aku menyadari bahwa aku hanya seorang pecundang..
Pembohong yang sangat menusuk hati anak-anak ku..
Adakah mereka membenci ku ?
Seperti semua orang melakukanya..

Aku bukan Superman, bahkan Superdad..
Aku bukan ayah yang pantas untuk mendengar "aku ingin seperti ayah" dari mulut anak-anak ku..
Semua keringat dan darah telah aku usahakan..
Jika itu belum cukup, anak ku, ambilah nyawa dan hidup ku untuk mu..

Sekalipun aku mati..
Aku akan tersenyum bahagia, jika kalian bahagia..
Sekalipun aku mati..
Aku akan tersenyum bangga, jika kalian menjadi anak baik selamanya..

dari ayah..

Ayah, Eldad janji, akan menjadi anak baik selamanya, tidak akan mengulangi kesalahan ayah untuk kedua kalianya. Eldad janji akan selalu menjaga dengan Kak Edgar, untuk ibu, untuk ayah. Ayah, Eldad tidak pernah malu sama ayah, koruptor atau pun bukan, ayah tetap ayah yang Eldad cintai, sampai mati.
Kini, natal menjadi hari dimana gua selalu berharap, santaclause tercinta milik gua, bisa datang untuk memenuhi janjinya. Walau gua tau, santaclause hanyalah tokoh di dalam dongeng. 

aiaidunk

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...