Beberapa waktu lalu gue penasaran untuk icip-icip di Pantjoran Tea House yang terletak di daerah Pantjoran Glodok. Walaupun bukan penggemar minuman teh, tapi gue adalah penggemar dimsum, jadi gue sangat semangat untuk icip-icip dimsum sambil minum teh di Pantjoran Tea House ini.
Sebelumnya gue mengetahui Pantjoran Tea House ini saat mengikuti Jakarta China Town Walking Tour pada awal tahun 2018 lalu. Nah, buat kalian yang ingin mengetahui sejarah dari Pantjoran Tea House, kalian bisa buka link berikut ini : Jakarta China Town Walking Tour (St. Maria de Fatima & Pantjoran Tea House)
Back to the topic about food in Pantjoran Tea House, so let's check the interior design first.
Foto di atas adalah penampakan lantai 1 dari Pantjoran Tea House. Walaupun tidak menggunakan AC, tetapi saat gue datang, suasananya tidak panas sama sekali, cukup teduh. Ragam jenis teh yang dimiliki oleh Pantjoran Tea House ini disimpan dengan baik di laci-laci kecil yang menempel pada tembok belakang kasir (bisa dilihat pada foto di atas). Sekarang yuk kita lihat ke lantai 2 :
Walaupun di lantai 2 menggunakan AC, tetapi tidak terlalu terasa menurut gue. Jadi suhunya seperti sejuk suhu normal ruangan biasa (tidak panas dan tidak dingin). Mengingat Pantjoran Tea House yang banyak memiliki jendela kaca, gue yakin sebenarnya suhu di dalam Pantjoran Tea House ini akan sangat panas sekali jika tanpa AC.
Saat itu gue tidak sempat mengambil foto buku menunya, jadi bisa langsung lihat foto pesanannya saja yah :D
[ Chrysanthenum Tea - IDR 30.000,- / glass ] |
Untuk Chrysanthenum Tea ini sebenarnya sudah disarankan oleh pelayannya untuk disajikan secara hangat dan tawar (tanpa gula) agar manfaatnya lebih maksimal, tetapi gue tetap memilih yang dingin sesuai kesukaan gue, sedangkan gulanya dipisah.
Saat awal mencicipi, rasanya memang agak pahit, tapi pahit yang memiliki aroma dan masih bisa diterima oleh lidah gue. Lama kelamaan, gue akhirnya menambahkan sedikit gula pada Chrysanthenum Tea ini karena memang yang manis lebih enak daripada yang pahit :D
Sedangkan untuk dimsum yang gue pesan adalah berikut ini :
Pangsit Goreng Udang - IDR 32.000,- / porsi isi 3 pcs
Hakao Kukus isi Udang - IDR 32.000,- / porsi isi 3 pcs
Siomay Ayam - IDR 32.000,- / porsi isi 3
Lumpia Tim Kulit Tahu - IDR 32.000,- / porsi isi 2
Semua jenis dimsum yang gue pesan rasanya enak semua menurut gue, tapi tidak ada yang terlalu spesial atau khas yang membuat gue ingin kembali ke Pantjoran Tea House ini. Secara keseluruhan menurut gue Pantjoran Tea House merupakan alternative tempat makan bersama keluarga apalagi orang tua yang sudah senior, karena ada banyak pilihan menu teh yang pasti akan disukai oleh para orang tua.
Oh yah untuk harga di atas belum termasuk Pajak Layanan 5% dan PPN 10% yah guys. Oke deh, sekian review dan cerita icip-icip dari gue. Sampai berjumpa di postingan berikutnya :)
Pantjoran Tea House
Jl. Pancoran Raya No. 4-6, Glodok, Tamansari 9
Pinangsia - Jakarta Barat
Telp. (021) 6905904
0 comments:
Post a Comment