Beberapa bulan lalu gue dkk sempat mengikuti Jakarta China Town Walking Tour. Saat walking tour tersebut, ada beberapa sesi dimana seluruh peserta melakukan icip-icip kuliner khas setempat. Tetapi karena merasa 'kurang kenyang' alias tidak puas, maka gue dkk memutuskan untuk berkunjung lagi ke daerah Pancoran Glodok pada waktu yang berbeda.
Walaupun tidak banyak yang gue dkk cicipi, tetapi semoga postingan ini bisa memberikan informasi kepada kalian semua yang ingin mencicipi kuliner di Glodok Pancoran yah :D
Eits, kalau foto yang di atas ini sih bukan di Glodok Pancoran, tetapi masih di depan Stasiun Duri ketika gue sedang pergi menuju ke Glodok Pancoran. Jadi ceritanya mampir dulu :D
Saat itu gue pesan Mie Ayam Tahu Isi. Rasanya tidak ada yang special sih, tapi bakso tahunya enak dan padat. Harganya sekitar Rp. 20.000,- / porsi.
Dari tempat ini, gue lanjut naik grab car menuju Pantjoran Tea House. Yaps. Jadi patokannya adalah Pantjoran Tea House. Setelah masuk dari jalan samping Pantjoran Tea House, gue dkk berjalan kaki menyusuri gang-gang kecil yang ada di sana. Ada 2 gang ternama dengan banyak makanan di sana, yaitu Gang Gloria dan Gang Kalimati.
Dan inilah makanan yang gue dkk cicipi saat di sana :
BAKSO KANGEN - Gang Kalimati
Nah, untuk menemukan Bakso Kangen ini, kalian harus berjalan menyusuri jalanan di seberang Pantjoran Tea House (ingat yah, di jalanan seberang Pantjoran Tea House, bukan yang sejajar dengan Pantjoran Tea House), nah jika kalian menyusuri jalanan tersebut, maka kalian bisa perhatikan ada banyak toko obat atau toko jenis lainnya yang berjualan. Jika kalian menemukan Toko Obat Berlian 13, maka di sampingnya ada gang. Masuk dari gang tersebut dan tidak jauh dari bibir gang, di sebelah kiri akan ada Bakso Kangen. Yeayyy...
Bakso Kangen ini memiliki ciri khas yang menjadikannya enak dibandingkan bakso lainnya, yaitu adanya TONGCAI (lobak yang dikeringkan dan diasinkan) sebagai pendamping kuahnya.
Berikut penampakan Bakso Kangen yang gue pesan.
Bakso Kangen ini terdiri dari Bakso Halus, Bakso Urat, dan Tahu Putih Polos. Untuk pilihan mie nya ada bihun dan kwetiau, sepertinya tidak ada mie kuning deh, gue agak lupa sih soal itu :D
Sebelum menambahkan sambal, kecap, dan perasan jeruk, gue sudah mencicipi kuahnya terlebih dahulu. Rasanya sudah enak enak dan enak. Kemudian gue menambahkan TONGCAI yang menjadikan rasanya lebih surgawi (enak level dewa). Ini dia penampakan TONGCAI nya.
Setelah menambahkan TONGCAI rasa kuahnya menjadi semakin surgawi. Kemudian TONGCAI yang terendam di dalam kuah baksonya pun menjadi sangat enak untuk dimakan, karena gurih dan ada sensasi garing ketika digigit. Tekstur baksonya sendiri sangat garing dan tahu putihnya sangat lembuh. SUKA! Harga Bakso Kangen ini sekitar Rp. 20.000,- untuk semangkok kenikmatan surgawi. LOL.
KUO TIEH AKIN - Gang Kalimati
Makanan selanjutnya adalah Kuo Tieh Akin Santong. Letaknya tidak jauh dari Bakso Kangen. Jadi dari Bakso Kangen, cukup jalan melewati Bakso Kangen sampai ke ujung gang, setelah di ujung gang langsung belok ke kanan dan sekitar 100 meter sudah akan terlihat Kuo Tieh Akin Santong di sebelah kanan jalan. Ciri khasnya adalah banyak pegawai yang berdiri membentuk Kuo Tieh di depan pintunya, seperti yang ada di foto atas.
Santong itu adalah nama daerah di China. Jadi jika kalian pergi ke daerah Glodok Pancoran, maka kalian akan menemukan beberapa Kuo Tieh Santong, tetapi nama penjualnya pasti berbeda. Nah, kuo tieh yang gue makan ini memiliki nama Kuo Tieh AKIN yah.. Jadi jangan sampai salah, hehe!
Di sini penjualnya hanya menjual 1 menu, yaitu Kuo Tieh. Tidak ada yang lain. Tempat makannya juga tidak terlalu besar. Tetapi banyak orang tua yang makan di sini dengan memesan nasi. Jadi makan kuo tieh pakai nasi gitu deh. Nah, seperti inilah penampakan kuo tieh nya :
Harganya sekitar Rp. 30.000,- / porsi untuk 10 pcs kuo tie. Isi kuo tieh nya sendiri adalah daging babi cincang yang dicampur sayuran. Gue tidak tau pasti ini masuk kategori kuo tieh panggang atau goreng, karena cara memasaknya cukup unik.
Jadi setiap kuo tieh mentah yang sudah siap, ditata dengan rapi di atas tempat masak yang bentuknya seperti cetakan martabak manis. Nah, di sini gue tidak tau pasti, apakah dicetakan tersebut diberikan minyak goreng atau tidak, yang gue lihat adalah sepanjang memasak, petugasnya sesekali menyiram dengan air (tidak begitu banyak sih airnya) lalu kemudian menutupnya dan menunggunya sampai matang.
Setelah matang, tekstur kuo tieh nya sendiri memang berminyak, tetapi tidak sampai kategori 'minyakan' yah. Jadi ketika dimakan tidak sampai membuat lidah dan bibir menjadi berminyak kok.
Oh iya, berikut penampakan isi dalam kuo tieh nya :
Selain saus sambal dan cabai cair, ada juga bawang putih yang dihancurkan sampai halus sebagai pendamping makan kuo tieh ini. Tetapi favorite gue tetap saus sambal sih.
Soal rasa, Kuo Tieh Akin ini enak sekali. Gue akan dengan senang hati jauh-jauh dari Tangerang pergi ke Pancoran Glodok hanya untuk Kuo Tieh Akin. So, kalian bisa menilai sendiri tingkat enaknya yah jika gue sampai rela dengan senang hati jauh-jauh kembali ke Pancoran Glodok :D
Setelah selesai makan Kuo Tieh Akin, gue dkk lanjut minum Kopi Es Tak Kie di Gang Gloria dan makan dimsum di Pantjoran Tea House. Untuk reviewnya, gue buat di postingan berbeda yah, bisa di klik link di bawah ini :D
Oke deh guys, sekian cerita icip-icip gue di daerah Pancoran Glodok. Semoga bisa memberikan informasi yang kalian cari yah.. See yaaa :D
0 comments:
Post a Comment