Popular Posts of The Week

August 23, 2015

Macau & Hong Kong Culinary : STREET FOOD

HKD 1 = Rp. 1.800an
JAJAN! Rasanya jika sedang melakukan traveling, gue tidak pernah melewatkan kegiatan JAJAN makanan di pinggir jalan alias street food. Well.. Berikut adalah macam-macam street food yang sempat gue cicipi ketika sedang berada di Macau dan Hong Kong beberapa waktu lalu :p

DORAYAKI (HONG KONG)

[ Dorayaki Coklat - sekitar HKD 4 / Pcs ]
 Dorayaki ini gue beli di sebuah toko roti yang ada di salah satu Station MTR (tapi gue lupa Station MTR apa). Ada 2 jenis dorayaki, yaitu yang bergambar Doraemon yang isinya kacang merah dan yang bergambar Nobita yang isinya coklat. 

Karena gue lebih suka coklat, tentulah gue lebih memilih Nobita, walaupun sebenarnya gue lebih suka dengan gambar Doraemon.. Hihihi =))


Rasa dorayaki ini enak sekali. Walaupun bagian rotinya cukup tebal, tetapi teksturnya cukup halus, padat, dan tidak kering. Rasa bagian rotinya juga manis tetapi tidak terlalu berlebihan. Menurut gue, sekalipun dorayaki ini tidak diberi isi coklat ataupun kacang merah, bagian rotinya saja sudah cukup enak untuk dimakan. 

Untuk selai coklatnya standar, tidak terlalu manis dan tidak terlalu pekat.

 SOSIS dan PORTUGUESE EGG TART (The Venetian Resort MACAU)


 Ketika ingin kembali dari The Venetian Resort Macau menuju ke Terminal Ferry Maritimo, gue dkk harus mengantri shuttle bus gratis di lobi yang berbeda dengan lobi ketika gue dkk pertama kali tiba. Nah, di lobi kepulangan inilah terdapat 1 stand makanan yang menjual sosis panggang, hotdog, dan juga portuguese egg tart.

Untuk membelinya, kita harus membayar dulu di kasir yang terletak di samping stand pada foto di atas. Setelah itu struknya baru kita serahkan ke bapak pedagang pada foto di atas. 


Gue lupa harga pastinya berapa, tapi sekitar HKD 12 / tusuknya. Rasanya uwenak, rek! Sosis sapi panggang ini sudah ada bumbu lada hitam di bagian daging dalamnya. 

Ketika masih hangat-hangat panas, gue dkk langsung memakannya. Wah.. Aroma harum lada hitam langsung keluar dari daging sapinya. Rasanya gurih dan sedikit pedas ala-ala lada hitam. Tekstur dagingnya garing dan rasanya tidak flat seperti sosis sapi kemasan pada umumnya. Gue suka banget. :D

Selanjutnya adalah Portuguese Egg Tart :p

[ HKD 25 / 2 Pcs ]
 Masih dari stand yang sama, gue dkk membeli Portuguese Egg Tart seharga HKD 25 untuk 2 pcs. Rasanya cukup manis di lidah gue. Kulitnya padat namun masih cukup crunchy. Namun gue lebih memfavoritkan Portuguese Egg Tart yang gue beli di Ruins of Saint Paul (akan gue review di point berikutnya).

 Portuguese Egg Tart di The Venetian Resort ini bisa dijadikan alternative, mengingat banyak kedai di area Ruins of Saint Paul yang sudah tutup di sore hari dan juga karena stock Portuguese Egg Tart -nya yang cepat habis. Itu juga yang menjadi alasan gue dkk membeli Portuguese Egg Tart di stand ini :p

PORTUGUESE EGG TART (Ruins of Saint Paul - MACAU)


Di perjalanan dari Senando Square menuju ke Ruins of Saint Paul, ada banyak sekali toko oleh-oleh khas Macau bernama PASTELARIA KOI KEI. Nah, di depan toko Pastelaria Koi Kei inilah terdapat penjual Portuguese Egg Tart.

[ Portuguese Egg Tart from KOI KEI Bakery - HKD 9 / Pcs ]
Nah! Menurut gue, rasa Portuguese Egg Tart dari Koi Kei ini jauh lebih enak dibandingkan dengan yang gue beli di The Venetian Resort. Rasanya tidak terlalu manis, selain itu juga masih terasa aroma khas telur dan juga butternya (tapi aromanya harum yah, bukan aroma amis). Sangat sederhana dan pas. Kulitnya juga empuk. Portuguese Egg Tart ini bahkan masih sangat enak untuk dimakan sampai hari ke-2 setelah pembelian. 

Ketika gue kembali dari Ruins of Saint Paul dan melewati jalan yang sama, gue melihat Portuguese Egg Tart tersebut sudah habis dan kedainya juga sudah tutup. Padahal saat itu masih sekitar jam 6 sore dan langit masih amat sangat terang. Jadi buat kalian yang ingin mencicipi Portuguese Egg Tart ini, jangan datang terlalu sore yah :p

SATAY CURRY (Ruins of Saint Paul - MACAU)


Selanjutnya adalah Satay Curry. Street food ini juga dijual di jalanan dari Senando Square menuju ke Ruins of Saint Paul. Pedagang menyediakan berbagai macam jenis satay seperti, kulit tahu, jamur, sayuran, dimsum, bakso ikan, bakso kepiting, kulit, dll. Selain yang ada di foto atas, juga terdapat cumi/gurita kering yang dibuat dalam bentuk satay. Sayangnya gue tidak membeli cumi/gurita kering tersebut :((

Well.. Saat itu gue dkk hanya memesan satay dimsum dan capit kepiting. Harga per tusuk sataynya berbeda-beda, tergantung jenis. Saat itu untuk dimsum dan capit kepiting, harganya tidak lebih dari HKD 5 per tusuknya. 

Setelah memilih pesanan, pedagang akan merebus pesanan kita terlebih dahulu dan kemudian menanyakan apakah ingin bumbu pedas atau tidak. Karena gue memilih bumbu pedas, maka diberilah kuah kari hangat yang rasanya enaaaakkk sekali :p


 Dimsum dan capit kepiting dengan siraman bumbu kari yang pedas dan gurih. Wah.. Gue suka banget sama bumbu karinya. Di lidah gue sih tidak terlalu pedas, tapi entahlah buat yang tidak suka pedas, mungkin mereka akan kepedasan =))

Rasa karinya juga sangat gurih, tetapi aroma karinya tidak terlalu menyengat seperti makanan khas india. Aroma dan rasanya justru mirip-mirip dengan kari di Indonesia :p Untuk dimsum dan capit kepitingnya sendiri juga enak. Walaupun termasuk frozen food, tapi dimsum dan capit kepitingnya masih empuk, garing, tidak berbau amis, dan tidak terlalu manis seperti bakso-bakso frozen food yang ada di Indonesia :p

 Well.. Secara keseluruhan, tidak ada makanan yang tidak gue suka pada postingan ini. Tapi jika ditanya favorite, maka gue akan memilih Sosis Sapi Panggang dan Satay Curry =)) *jadi pengen makan lagi*

1 comment:

  1. Artikel yang menarik layak untuk saya share!
    Support your Local Business ~ TheDimsum.ID Dimsum Jakarta | Dimsum Halal Jakarta

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...