Popular Posts of The Week

August 20, 2018

Bangkok 2018 (Part 3) : Rute menuju Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Asiatique dalam sehari

Hari yang padat! Itulah yang bisa gue katakan untuk menggambarkan hari ketika gue dkk memutuskan untuk mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, War Arun, dan Asiatique dalam sehari.

Keputusan ini diambil karena gue dkk tidak terlalu lama berada di Bangkok, jadi ya sudah deh, manfaatkan saja waktu yang ada sebaik mungkin. Sebenarnya ada beberapa 'sekalian' yang bisa dimanfaatkan ketika mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Asiatique dalam sehari, antara lain : * Sekalian menggunakan pakaian tertutup dalam sehari, karena mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun harus berpakaian tangan dan celana panjang. * Sekalian menggunakan transportasi Boat dalam sehari, karena memang untuk mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Asiatique bisa melalui jalur sungai. 

Tapi ada juga kekurangan yang gue rasakan ketika mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Asiatique dalam sehari, yaitu karena berkali-kali naik Boat melalui sungai, alhasil gue jadi terkena hembusan angin dari Boat yang berlaju cepat, maka rambut gue menjadi kusut dan pada saat foto di tempat-tempat terakhir, rambut gue jadi tidak serapi saat awal dan wajah juga jadi lebih kusam. Huhu.. Oke, sekian curhatnya, sekarang waktunya review dan bercerita!

Grand Palace

Saat keluar dari De Lavender Bangkok Hotel, gue dkk langsung naik BTS menuju ke BTS Saphan Taksin. Dari BTS Saphan Taksin, gue dkk keluar melalui jalur Exit 2 menuju ke Sathorn Tier (dermaga tempat gue dkk naik Boat). Berikut adalah arah jalan yang gue lalui dari BTS Saphan Taksin menuju ke Sathorn Tier :




Jaraknya tidak jauh kok, hanya sekitar 5-10 menit berjalan kaki. Setelah itu gue dkk sampai ke Sathorn Tier dan seperti inilah penampakannya : 




Di Sathorn Tier ini, terdapat beberapa Boat dengan tujuan yang berbeda-beda. Setiap Boat dipasang bendera dengan warna tertentu untuk membedakan tujuan Boat nya. Nah, untuk menuju ke Grand Palace, gue harus naik Boat dengan warna bendera Orange (Chao Phraya Express namanya) dan turun di Dermaga N9 Tha Chang. Ini adalah Boat yang umum digunakan oleh penduduk lokal untuk berpergian, harganya lebih murah yaitu sekitar Bath 15 per orang, tetapi lebih ramai dan cukup panjang antriannya. 

Sebenarnya ada Boat lain dengan nama Chao Phraya Touris Boat, warna benderanya gue lupa, tapi sepertinya biru, yang juga menuju ke Grand Palace, tetapi Boat tersebut adalah khusus untuk turis sehingga harganya juga harga turis (lebih private dan tidak mengantri panjang). Petugas berseragam biru pada foto di atas adalah petugas yang akan menawarkan Boat turis tersebut, jadi jika kalian ingin naik Boat dengan bendera Orange, jangan sampai terkecoh dengan tawaran dari petugas-petugas tersebut yah, karena mereka cukup agresif. Hehe.. 


Foto di atas adalah tempat pembelian tiket Chao Phraya Express. Saat itu petugas tiket nya adalah ibu-ibu yang sudah cukup tua dan galak x_X. Setelah tiket di tangan, waktunya mengantri dan seperti inilah penampakan antrian sampai dengan masuk ke Boat.



Walaupun antriannya panjang, tetapi tidak terlalu lama sih, hanya sekitar 15 menit saja. Gue tidak tau pasti sebenarnya berapa jumlah batas penumpang yang boleh naik ke Boat ini, yang pasti ada petugasnya yang mengatur. Selain itu, di setiap Dermaga juga akan ada penumpang yang naik dan turun. 

Walaupun cukup ramai, tapi beruntung gue dapat tempat duduk saat itu :



Nah, bentuk setiap dermaga nya adalah seperti ini :



Dari Sathorn Tier menuju ke Dermaga N9 Tha Chang membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Gue sarankan kalian lebih berhati-hati untuk memperhatikan nama Dermaga nya yah, karena setiap berhenti, Boat ini tidak akan memberi tahu nama Dermaga nya, hanya ada petugas yang sesekali meneriakkan nama Dermaga nya, tetapi tidak terlalu jelas. Jadi pastikan kalian memperhatikan papan nama Dermaga dan juga menanyakan ke petugas, apakah sudah benar sampai di Dermaga N9 Tha Chang. Nah, ini adalah penampakan Dermaga N9 Tha Chang :



Saat keluar dari Dermaga N9 Tha Chang, gue melewati sejenis pasar atau pertokoan kecil, dari situ gue mengikuti petunjuk jalan untuk menuju ke Grand Palace. Berikut pemandangan rutenya menuju ke Grand Palace, tidak terlalu jauh kok, hanya 10 menit berjalan kaki.


Nah, setelah keluar dari area pasar dan pertokoan di Dermaga N9 Tha Chang, akan ada banyak petunjuk arah menuju ke Grand Palace, jadi tinggal diikuti saja yah guys. 


Jika kalian sudah menemukan bagian atas kuil berwarna emas seperti foto di atas, maka kalian tinggal mencari pintu masuknya saja ke Grand Palace. Wilayah Grand Palace ini sangat besar sekali guys, selain itu karena wilayahnya rata-rata terdiri dari lapangan, jadinya suhu udara juga sangat panas di sana. Dari gerbang masuk menuju ke loket pembelian tiketnya juga cukup jauh, sekitar 10 menit berjalan kaki.



Sebenarnya harga tiket masuknya cukup mahal menurut gue, yaitu Bath 500 per orang. Tapi karena ini tempat wisata yang cukup iconic di Bangkok, yah boleh lah di coba. 



Tiket Grand Palace ini juga bisa digunakan untuk masuk ke istana lainnya yang gue lupa namanya apa dan juga tidak gue gunakan, karena agak membosankan bentuknya gitu-gitu ajah. Haha.. Kalau kalian mau tau ada apa saja di dalam Grand Palace, gue sarankan kalian untuk browsing dari sumber yang lain yah, yang lebih lengkap infonya, hahaha.. *blogger macam apa kamu aiaidunk*

Okay, berikut adalah foto-foto yang gue ambil di dalam Grand Palace :



Sebenarnya ada beberapa spot dimana pengunjung tidak diperkenankan mengambil foto atau video, salah satunya adalah Emerald Buddha. Di dalamnya terdapat patung Buddha yang seperti dipakaikan jubah gitu dan ada area berdoa para umat, sehingga suasana cukup khusuk di dalamnya. Tidak banyak yang gue lakukan di Grand Palace selain melihat-lihat dan berfoto-foto. Area Grand Palace ini sangat luas yah guys, jadi lebih banyak spot foto yang tersedia daripada yang gue tampilkan di postingan ini.



Oh yah, pastikan yah kalian menggunakan pakaian dengan tangan dan kaki tertutup, kalau tidak, kalian pasti tidak diijinkan masuk atau harus membeli pakaian yang ada di sana. Ketika gue datang ke sana, ada turis yang menggunakan celana hot pants dan mau masuk, lalu petugasnya langsung dengan sedikit agresif menarik turis wanita tersebut.

Oke dari Grand Palace gue langsung menuju ke Wat Pho yang dapat di tempuh dengan berjalan kaki.

Wat Pho

Dari Grand Palace, gue kembali ke arah Dermaga N9 Tha Chang, jika saat keluar dari Dermaga N9 Tha Chang tersebut, ke kiri adalah ke arah Grand Palace, maka ke kanan adalah ke arah Wat Pho. Selain mengikuti petunjuk jalan yang ada, gue juga menggunakan Google Maps. Tidak sampai 30 menit, gue dkk sudah bisa menemukan Wat Pho. 

Sama halnya dengan di Grand Palace, di Wat Pho juga sangat ketat penjagaannya terhadap pengunjung dengan pakaian terbuka. 



Untuk harga tiketnya adalah Bath 100 per orang sudah termasuk air mineral 1 botol.



Di dalam Wat Pho, kalian bisa menemukan patung Giant Sleeping Buddha berwarna emas. Tetapi sebelum masuk ke tempat Giant Sleeping Buddha, kalian harus melepaskan alas kaki dan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang sudah disediakan, lalu harus kalian bawa sendiri yah sepatunya, karena tidak ada tempat penyimpanan khusus untuk sepatu pengunjung. Setelah kalian selesai dari Giant Sleeping Buddha, maka kantong plastiknya bisa dikembalikan lagi ke tempat tumpukan kantong plastik yang ada. 



Berikut adalah foto-foto yang bisa gue ambil di dalam Wat Pho khususnya Giant Sleeping Buddha, karena cukup besar, maka hasil foto gue juga agak kurang jelas sih guys, hehe.. Maafkeun!



Selain bagian tubuhnya, yang cukup terkenal untuk dijadikan spot foto adalah bagian kaki Sang Buddha :



Selain Giant Sleeping Buddha, di area Wat Pho hanya terdapat seperti temple-temple kecil seperti ini :



Dari Wat Pho, gue dkk langsung menuju ke Wat Arun. 

Wat Arun 

Dari Wat Pho ke Wat Arun, sebenarnya gue dkk ingin naik Boat, yaitu jalan kaki dari pintu keluar Wat Pho menuju ke Dermaga N8 dan naik Boat menuju ke Wat Arun yang katanya seharga Bath 3 per orang. Tetapi sayangnya dari pintu keluar Wat Pho, gue yang sudah bertanya penduduk sekitar dan menggunakan Google Maps, tidak bisa menemukan Dermaga N8 tersebut. 

Karena sudah lelah dan mendung, gue dkk memutuskan untuk naik Tuktuk seharga hmm.. Gue lupa. Tapi yang gue ingat, gue dkk cukup berusaha menawar harga dengan supir Tuktuk nya. 



Naik Tuktuk yang terbuka dan cukup ngebut ini memperlengkap hembusan angin yang membuat rambut gue semakin kusut dan wajah gue semakin kucel. Gue dkk tiba di Wat Arun sekitar 30 menit kemudian (hmm lumayan jauh sih guys, sudah menggunakan Tuktuk yang ngebut saja masih memakan waktu sekitar 30 menit).

Dan tibalah gue di Wat Arun. Jadi Wat Arun ini adalah temple yang terbuat dari porselen dengan dominasi warna putih. 



Langitnya dramatis yah guys. Lol..



Harga tiketnya adalah Bath 50 per orang, tetapi tidak dapat air mineral :D



Dan berikut adalah foto-foto yang gue ambil saat di dalam Wat Pho :



Sebenarnya baik itu Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun, semuanya sama-sama iconic, tapi entah kenapa gue lebih suka Wat Arun, karena selain tempatnya tidak terlalu besar, juga tidak terlalu ramai, jadi bisa tetap dapat foto bagus tanpa harus jalan jauh-jauh dan berdesak-desakan seperti di Grand Palace dan Wat Pho. Harga tiketnya juga paling murah :D



Selesai dari Wat Arun, hari sudah menjelang sore sehingga sangat tepat untuk menuju ke Asiatique karena memang Asiatique ini baru buka di malam hari :D

Asiatique

Dari Wat Arun, entah kenapa gue dkk berhasil menemukan Dermaga N8 yang sebelumnya tidak berhasil gue temukan. Nah, dari Dermaga N8 itu gue akhirnya membeli tiket langsung menuju ke Santhorn Tier, gue lupa harga pastinya berapa, tapi sekitar Bath 15 per orang. 

Setelah sampai di Santhorn Tier, gue menuju ke tempat naik Shuttle Boat gratis ke Asiatique. Saat itu antriannya cukup panjang (lebih panjang dari antrian saat gue dkk naik Chao Phraya Express ke Grand Palace). Selain itu gue juga lebih lama menunggu kedatangan Boat nya, sekitar 15-20 menit. Gue lupa mengambil foto karena baterai handphone yang masih low. 

Dari Sathorn Tier menuju ke Asiatique, membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Untuk benderanya sendiri, mereka menggunakan bendera berwarna Pink. 



Dan berikut adalah foto-foto yang gue ambil saat di Asiatique.



Di Asiatique ini sebagian outdoor dan sebagian indoor. Ada yang restoran mahal banget, ada yang restoran sedang-sedang saja, hahaha.. Saat gue tiba di sana itu sekitar jam 5 sore, sebagian toko outdoor sudah buka, tetapi untuk yang indoor dan yang street food masih banyak yang belum buka.



Nah, foto di atas adalah bianglala yang cukup terkenal di Asiatique, ini juga salah satu icon di Asiatique. Di Asiatique gue hanya menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam saja sih, tidak banyak yang gue explore saat itu, tetapi suasananya sangat menyenangkan kok. 

Jika kalian ke Asiatique, gue sarankan kalian datang di sekitar jam 5 sore, jadi kalian juga masih bisa berfoto dengan suasana terang, lol. 

Oke deh guys, dari Asiatique, gue memutuskan untuk kembali ke De Lavender Bangkok Hotel dengan rute yang sama seperti saat gue berangkat di pagi hari. Jika kalian memang hanya memiliki waktu sedikit di Bangkok tetapi ingin mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Asiatique sekaligus, kalian bisa melakukannya dalam sehari, tetapi resikonya memang agak lebih lelah dan kucel, hahaha (itu kalau gue yah) :D

Oh yah, berikut gue tampilkan info jam Shuttle Boat Asiatique (Lihat yang Boat paling atas) :



Okay deh guys, sekian cerita dari gue kali ini. Wah cukup panjang yah postingannya, panjang banget malah. Hahahaha.. Semoga postingan ini bisa memberikan informasi yah buat kalian semua.

Sampai jumpa di postingan berikutnya :D






Bangkok 2018 series :

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...