Popular Posts of The Week

January 03, 2020

Kopitiam

Hari ini perjalanan pergi dan pulang kerja gue lebih lama masing-masing selama satu jam. Maklum, gue masih harus cari rute terbaik supaya nggak ngelewatin banjir. Agak kesel sih, karena jadinya capek banget, tapi ya sudahlah yah.. Seringnya capek itu memang petanda kalo kita masih hidup!

Pas perjalanan pulang, sekitar jam 8.15 malam, mendadak gue kebelit pipis dan merasa lapar banget. Yah gue tau ini memang sudah lewat jam makan malam, makanya penghuni perut gue sudah pada demo, tapi perjalanan ke rumah gue masih sekitar satu jam lagi. Karena gue nggak mau menyiksa diri dengan menahan keduanya terlalu lama, akhirnya gue mampir ke sebuah mall.  

Pas sampe di mall, gue langsung segera ke toilet yang untungnya lagi nggak ngantri sama sekali, thank God!. Setelah dari toilet, gue inget kalo gue punya voucher Baskin Robin (hasil tuker point Telkomsel) yang bisa gue redeem. Gue akhirnya meluncur ke outlet BR dan pilih minuman coklat dengan topping ice cream strawberry cheese cake. Hmm, agak berat yah kalorinya... Tapi karena ini hari Jumat, yah gpp deh :D

Dari BR, gue berniat mencari makan malam. Gue langsung kepikiran sama Kwetiau Kangkung nya QQ kopitiam, kayaknya sudah bertahun-tahun gue gak makan menu itu, gimana yah kabarnya sekarang? Masih sepedes yang dulu kah? Udangnya masih 2 ekor atau sudah berkurang jadi 1 ekor yah? 


Sejujurnya, gue belum pernah makan di QQ Kopitiam di mall ini, tapi gue tau kalau cabangnya ada di mall ini. 

Singkat cerita, setelah mencari, akhirnya gue berhasil menemukan. Ternyata lokasi QQ Kopitiam nya ada di outdoor mall. Seperti kedai QQ Kopitiam di mall lainnya, kedai di mall ini juga didominasi dengan lampu bohlam berwarna oranye. Dari jauh gue sudah bisa melihat suasana kedainya yang membuat gue dalam hati bilang "ih lagi asik banget suasana kedainya". Iya, soalnya gue melihat ada beragam manusia yang lagi duduk di meja outdoor nya, dari jenis anak kuliahan, orang kantoran, sampai orang tua. Satu hal yang sama dari semuanya adalah mereka semua berkumpul dan mereka semua mengobrol. Sepertinya mereka memang sedang satu tujuan di sana. Iya, mengobrol. 

Beralih dari suasana outdoor, akhirnya gue masuk ke area dalam yang suasananya lebih sepi. Gue langsung memilih meja di tengah-tengah ruangan yang kapasitasnya bisa diisi oleh 4 orang. Wow, posisi meja gue kali ini sangat center of attention sekali yah.. Padahal meja yang di pinggir masih banyak yang kosong. Tapi yah gpp, iseng aja kali ini duduk di tengah. 

Seperti biasa kayak kalo gue lagi makan di tempat lainnya, hal pertama yang gue tanya ke pelayannya adalah : 

"Mas, bisa bayar pake ovo gak?"

"Oh masih bisa kok, Kak!"

"Ok, Kwetiau Kangkung nya 1 yah" 

"Minumnya apa, Kak?"

Menatap gelas BR gue yang masih 3/4 terisi, dan walaupun gue sadar rasanya gak akan cocok dengan Kwetiau Kangkung, tapi akhirnya gue memutuskan untuk nggak memesan minuman lagi. 

Menunggu Kwetiau Kangkung gue datang, gue minum es coklat dan topping ice cream dari gelas gue. Ternyata di depan meja gue ada satu keluarga juga yang baru memesan makanan. Ada ayah, ibu, dan tiga orang anak perempuan yang umurnya keliatan nggak jauh berbeda. Sepertinya umur yang paling besar 20 tahun, disusul 18 tahun, dan 15 tahun, sepertinya. Satu hal yang sama, mereka berlima semuanya memakai kacamata. Suka baca mungkin.

Sambil menunggu pesanan datang, anak yang paling besar cukup sibuk foto sana sini, mengambil swa foto berlima, kemudian berdua dengan ibunya, lalu pindah duduk ke samping ayahnya, dan swa foto lagi berdua dengan ayahnya. Nggak lama setelah itu, pesanan mereka datang, ternyata mereka nggak pesan makanan berat. Gue lihat hanya ada cemilan tahu goreng, ada juga semacam risol, teh hangat, kopi si ayah, dan milo si bontot.

Gue seneng banget melihat antusias si bontot dalam bercerita, yang akhirnya membuat kedua kakaknya ikut mengobrol. Suara mereka tidak terlalu besar, tapi wajah mereka ekspresif. Sesekali gue dengar tema obrolan mereka cukup sederhana, soal rasa tahu yang lagi mereka makan. Kalau si ayah, seringnya sibuk membaca menu yang sesekali dijauhkan dari wajahnya (mungkin supaya lebih jelas bacanya). Si ibu, selain icip icip milo nya si bontot, juga ikut nimbrung sama obrolan receh anak-anaknya. Sesekali gue denger anak yang paling besar ikut menyanyi lagu yang sedang diputer sama QQ Kopitiam. 

Ngomong-ngomong, gue mau kasih nilai lebih buat yang milih lagu-lagu untuk diputer tadi, enak-enak, lagunya juga yang lagi ngehits semua. Makin betah deh lama-lama di sana.

Pas lagi asik minum es coklat dan makan es krim, ternyata Kwetiau Kangkung gue datang. Gue perhatikan baik-baik fisiknya, maklum, udah lama nggak ketemu.. Dalam hati gue bilang "Hmmm, kalo diliat-liat ternyata mirip seblak yah". Kayaknya terakhir kali gue makan menu ini, memang sebelum menu seblak ngehits deh, jadi nggak kepikiran kalo menu ini mirip seblak.

Gue langsung geser gelas BR gue dan langsung makan Kwetiau Kangkung nya. Surprisingly, dia nggak berubah, semuanya masih sama, nggak berubah sedikit pun. Rasanya, pedasnya, jumlah udangnya, dan bahkan ukuran udangnya (yang besar-besar). Jarang banget gue bisa nemuin rasa yang nggak berubah seperti gini. 

Makan Kwetiau Kangkung yang pedas dan minum es coklat yang manis. Keduanya adalah rasa favorit gue, pedas dan manis (manis coklat yah, bukan manis kecap). Sejauh gue memakan si pedas dan meminum si manis, gue merasa nggak masalah, tetep suka-suka aja walaupun otak gue paham benar kalo kedua rasa itu nggak cocok. Setelah Kwetiau Kangkung gue habis, karena sudah malem dan cukup capek, gue langsung aja bayar ke kasir dan pulang, sementara seluruh orang yang dari awal gue datang (termasuk keluarga itu), masih bertahan di mejanya masing-masing. Mungkin suasana yang nyaman, rasa yang tidak berubah, dan tujuan yang sama yang memebuat banyak orang bertahan lebih lama, di sana.

Nggak lama setelah keluar dari QQ Kopitiam, gue ngerasain ketidaknyaman di perut gue. Bukan rasa mules, bukan rasa sakit asam lambung yang kambuh, yah cuma sekedar rasa tidak nyaman aja. But I didn't take it too seriously, mungkin itu hanya sekedar common reaction dari ketidakcocokan yang gue paksakan, iya nggak?

T H E   E N D




THANK TO : 
QQ Kopitiam & Baskin Robin

SPECIAL THANK TO : 
Banjir 
(yang membuat gue harus melewati rute yang lebih jauh)

Petugas QQ Kopitiam
(yang memutar lagu-lagu yang menyenangkan)

Keluarga itu
dan
Seluruh pengunjung saat itu

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...