Setelah selesai dari Candra Naya Mansion, gue dkk langsung mengikuti arahan tour guide untuk menuju ke Klenteng Jin De Yuan atau yang biasa dikenal dengan nama Vihara Dharma Bhakti.
Tapi sebelum gue bercerita lebih jauh, gue mau sedikit bercerita dulu mengenai perbedaan antara Klenteng dan Vihara. Hehe, yaps! Biar kalian semua juga gak bingung.. Jadi Klenteng itu adalah tempat ibadah umat Kong Hu Cu. Di dalamnya terdapat patung dewa dewi yang dipercaya oleh umat Kong Hu Cu. Sedangkan Vihara (yang dibaca Wihara) itu adalah tempat ibadah umat Buddha. Di dalamnya terdapat patung Buddha dan (terkadang) juga ada patung murid-murid Sang Buddha.
Lalu kenapa di Indonesia, lokasi Klenteng sering bersamaan dengan Vihara atau sebaliknya? Nah, ada banyak faktor sih, tapi salah satu faktor yang gue tau adalah karena dulu Kong Hu Cu belum menjadi agama yang disahkan di Indonesia, sehingga umat Kong Hu Cu diwajibkan memilih satu dari lima agama sah di Indonesia untuk dimasukan ke dalam KTP.
Berhubung cara ibadah umat Buddha adalah yang paling mendekati cara ibadah umat Kong Hu Cu, maka mayoritas umat Kong Hu Cu mengakui dirinya sebagai umat Buddha, walaupun pada prakteknya mereka tetap beribadah dengan cara ibadah umat Kong Hu Cu.
Oke, sekian penjabaran singkatnya. Lanjut ke cerita awal gue tentang perjalanan menuju Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Setelah lebih kurang 1 kilometer dan melewati gang-gang, akhirnya gue dkk tiba di lokasi.
- Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti -
Lokasi Klenteng Jin De Yuan ini berdekatan dengan sungai dan pasar. Menurut tour guide gue dkk, mostly lokasi klenteng atau vihara memang dibuat dekat dengan kedua tempat tersebut, karena sungai dan pasar dianggap sebagai sumber kehidupan. Hmm, mungkin ini adalah filosofinya kali yah, hehehe..
Nah, Klenteng Jin De Yuan ini adalah klenteng tertua di Kota Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1650. Di dalam Klenteng Jin De Yuan ini terdapat ruangan berdoa yang berbeda-beda berdasarkan jenis dewa atau dewi yang disembah, tetapi tidak semua spot bisa gue ambil fotonya.
Nah, foto di atas adalah aula besar yang di dalamnya terdapat banyak patung, termasuk patung Buddha. Setiap umat dapat berdoa di sini. Buat kalian yang mau mengunjungi tempat ini, tetap ingat yah bahwa ini adalah tempat ibadah, sehingga tetap harus berpakaian sopan dan jangan mengambil foto secara berlebihan yang dapat mengganggu kekhusyukan umat yang sedang beribadah.
Karena saat itu kondisi cukup ramai, asap dupa juga semakin banyak, akhirnya gue dkk tidak berlama-lama dan segera meninggalkan Klenteng Jin De Yuan untuk ke lokasi berikutnya.
Dari Klenteng Jin De Yuan, gue dkk mengunjungi sekitar 3 atau 4 klenteng lainnya, karena cukup banyak, jujur saja gue jadi tidak mengambil foto di setiap tempat dan juga tidak mengingat semua namanya. Well, gue share saja yah foto-foto yang ada dan informasi yang masih gue ingat yah.. Hehehe..
- Klenteng Kwan Tee Bio atau Vihara Ariya Marga -
Klenteng Kwan Tee Bio dahulunya memiliki nama Klenteng Lamceng Tee Koen. Klenteng ini didirikan untuk menghormati Panglima Perang Kwan Kong. Jika masuk ke komplek Klenteng Kwan Tee Bio ini, jangan bingung jika melihat banyak rumah petak. Keberadaan rumah petak ini memang sengaja dibangun untuk disewakan dengan tujuan hasil uang sewa tersebut dapat digunakan untuk biaya pengurusan Klenteng. Hmm, tapi inisiatif pembangunan rumah petak itu memang berasal dari pendiri Klenteng Kwan Tee Bio sendiri alias sudah dari ratusan tahun yang lalu.
Selain keberadaan rumah petak di dalam Klenteng Kwan Tee Bio yang menjadikannya unik, juga terdapat patung kuda di depan gerbang altar Klenteng ini. Ternyata, kuda itu adalah lambang dari kuda Panglima Perang Kwan Kong. Konon katanya kuda tersebut sangat setia dan sangat membantu Panglima Perang Kwan Kong dalam berperang melawan musuh.
Beralih ke Klenteng berikutnya yang gue dkk kunjungi..
- Vihara Dharma Jaya Toasebio -
Vihara Dharma Jaya Toasebio ini merupakan salah satu vihara tertua di Kota Jakarta, tetapi tidak setua Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Ketika gue dkk tiba di sana, suasananya cukup ramai. Tidak banyak sejarah yang gue ketahui mengenai Vihara Dharma Jaya Toasebio ini, jadi gue tampilkan foto-fotonya saja yah :)
Walaupun tidak begitu banyak sejarah yang gue tau tentang Vihara Dharma Jaya Toasebio ini, tetapi menurut gue ini adalah Vihara yang paling bagus penampakannya. Lebih artistik. Hehe..
Oke deh guyss.. Sekian cerita gue mengenai Klenteng dan/atau Vihara yang gue kunjungi di Jakarta China Town Walking Tour. Bersambung ke postingan berikutnya yaaahh.. See yahh :)
Tapi sebelum gue bercerita lebih jauh, gue mau sedikit bercerita dulu mengenai perbedaan antara Klenteng dan Vihara. Hehe, yaps! Biar kalian semua juga gak bingung.. Jadi Klenteng itu adalah tempat ibadah umat Kong Hu Cu. Di dalamnya terdapat patung dewa dewi yang dipercaya oleh umat Kong Hu Cu. Sedangkan Vihara (yang dibaca Wihara) itu adalah tempat ibadah umat Buddha. Di dalamnya terdapat patung Buddha dan (terkadang) juga ada patung murid-murid Sang Buddha.
Lalu kenapa di Indonesia, lokasi Klenteng sering bersamaan dengan Vihara atau sebaliknya? Nah, ada banyak faktor sih, tapi salah satu faktor yang gue tau adalah karena dulu Kong Hu Cu belum menjadi agama yang disahkan di Indonesia, sehingga umat Kong Hu Cu diwajibkan memilih satu dari lima agama sah di Indonesia untuk dimasukan ke dalam KTP.
Berhubung cara ibadah umat Buddha adalah yang paling mendekati cara ibadah umat Kong Hu Cu, maka mayoritas umat Kong Hu Cu mengakui dirinya sebagai umat Buddha, walaupun pada prakteknya mereka tetap beribadah dengan cara ibadah umat Kong Hu Cu.
Oke, sekian penjabaran singkatnya. Lanjut ke cerita awal gue tentang perjalanan menuju Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Setelah lebih kurang 1 kilometer dan melewati gang-gang, akhirnya gue dkk tiba di lokasi.
- Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti -
Lokasi Klenteng Jin De Yuan ini berdekatan dengan sungai dan pasar. Menurut tour guide gue dkk, mostly lokasi klenteng atau vihara memang dibuat dekat dengan kedua tempat tersebut, karena sungai dan pasar dianggap sebagai sumber kehidupan. Hmm, mungkin ini adalah filosofinya kali yah, hehehe..
Nah, Klenteng Jin De Yuan ini adalah klenteng tertua di Kota Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1650. Di dalam Klenteng Jin De Yuan ini terdapat ruangan berdoa yang berbeda-beda berdasarkan jenis dewa atau dewi yang disembah, tetapi tidak semua spot bisa gue ambil fotonya.
Nah, foto di atas adalah aula besar yang di dalamnya terdapat banyak patung, termasuk patung Buddha. Setiap umat dapat berdoa di sini. Buat kalian yang mau mengunjungi tempat ini, tetap ingat yah bahwa ini adalah tempat ibadah, sehingga tetap harus berpakaian sopan dan jangan mengambil foto secara berlebihan yang dapat mengganggu kekhusyukan umat yang sedang beribadah.
Karena saat itu kondisi cukup ramai, asap dupa juga semakin banyak, akhirnya gue dkk tidak berlama-lama dan segera meninggalkan Klenteng Jin De Yuan untuk ke lokasi berikutnya.
Dari Klenteng Jin De Yuan, gue dkk mengunjungi sekitar 3 atau 4 klenteng lainnya, karena cukup banyak, jujur saja gue jadi tidak mengambil foto di setiap tempat dan juga tidak mengingat semua namanya. Well, gue share saja yah foto-foto yang ada dan informasi yang masih gue ingat yah.. Hehehe..
- Klenteng Kwan Tee Bio atau Vihara Ariya Marga -
[ Gue dan seluruh rombongan tour ] |
Selain keberadaan rumah petak di dalam Klenteng Kwan Tee Bio yang menjadikannya unik, juga terdapat patung kuda di depan gerbang altar Klenteng ini. Ternyata, kuda itu adalah lambang dari kuda Panglima Perang Kwan Kong. Konon katanya kuda tersebut sangat setia dan sangat membantu Panglima Perang Kwan Kong dalam berperang melawan musuh.
Beralih ke Klenteng berikutnya yang gue dkk kunjungi..
- Vihara Dharma Jaya Toasebio -
Vihara Dharma Jaya Toasebio ini merupakan salah satu vihara tertua di Kota Jakarta, tetapi tidak setua Klenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti. Ketika gue dkk tiba di sana, suasananya cukup ramai. Tidak banyak sejarah yang gue ketahui mengenai Vihara Dharma Jaya Toasebio ini, jadi gue tampilkan foto-fotonya saja yah :)
[ Wishes Tree ] |
Walaupun tidak begitu banyak sejarah yang gue tau tentang Vihara Dharma Jaya Toasebio ini, tetapi menurut gue ini adalah Vihara yang paling bagus penampakannya. Lebih artistik. Hehe..
Oke deh guyss.. Sekian cerita gue mengenai Klenteng dan/atau Vihara yang gue kunjungi di Jakarta China Town Walking Tour. Bersambung ke postingan berikutnya yaaahh.. See yahh :)
--
Jakarta China Town Walking Tour Series 2018 :
0 comments:
Post a Comment