Popular Posts of The Week

January 23, 2021

Baduy Trip (Part 2) : Semalam di Baduy Dalam

 Jujur saja, suhu udara di Baduy Dalam jauh lebih sejuk. Begitu tiba, gue dkk langsung dipersilahkan masuk ke rumah Ayah Naldi, tempat gue dkk akan menginap. 

Seluruh rumah di sana tidak benar-benar menempel dengan tanah, jadi masih ada ruang antara lantai rumah dengan tanah. Untuk masuk ke dalam rumah, kita harus naik, anggaplah seperti menaiki satu anak tangga. Seluruh bagian rumah terbuat dari kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari ijuk. Ketika masuk ke dalam rumahnya, gue dkk melihat ukuran ruangan yang sangat besar, hanya ada satu pembatas untuk satu kamar utama yang ditempati oleh Ayah Naldi sekeluarga. Lalu, ada juga dapur yang tidak dibatasi sekat apapun sehingga gue dkk bisa melihatnya dengan jelas. Selebihnya adalah ruangan besar (yang mungkin adalah ruang tamu bagi mereka), namun akhirnya dijadikan tempat tidur oleh kami semua. 

 Ketika masuk, gue dkk langsung mengambil tempat di mana kami akan tidur. Gue dkk juga langsung meletakan tas-tas di sana. Setelahnya, gue dkk langsung mencari sungai untuk bersih-bersih dan buang air tentunya. Saat itu sudah lewat maghrib, tidak ada lagi pencahayaan apapun, gue dkk juga sudah tidak berani menggunakan handphone mengingat itulah salah satu aturan di Baduy Dalam. Akhirnya dengan penuh kehati-hatian, gue dkk melakukan seluruh aktivitas di sungai tersebut. 

January 09, 2021

Baduy Trip (Part 1) : Perjalanan Menuju Baduy Dalam

Karena ingatan bisa saja memudar, maka postingan ini dibuat untuk membantu gue menyimpan sebagian ingatan perjalanan gue menuju Baduy :)
 

  Ini adalah perjalanan pada bulan November 2019. Saat itu gue dkk memutuskan menggunakan jasa @jejak_baduy untuk memandu perjalanan menuju dan selama di Baduy. Perjalanan dimulai sejak pagi hari, tentunya dari rumah masing-masing menuju meeting point di Stasiun Rangkasbitung. 

Ternyata, Stasiun Rangkasbitung itu jauh sekali, bahkan membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan KRL dari Stasiun Tanah Abang. Gue, tentu saja tertidur sepanjang perjalanan. 

Saat itu adalah hari Sabtu, gue dkk tiba di Stasiun Rangkasbitung sekitar jam 9 pagi. Sejujurnya gue cukup terkejut, Stasiun Rangkasbitung ternyata ramai sekali. 

August 17, 2020

Homemade Kuo Tie / Gyoza during Quarantine

Hi guys, kali ini gue mau berbagi cerita pengalaman gue dalam memasak Kuo Tie / Gyoza selama masa karantina #dirumahsaja . Yuk langsung menuju ke resep yang gue gunakan dan cara membuatnya, semoga memberikan informasi tambahan yah buat kalian semua :)
 
*ada beberapa makanan yang gue buat selama #dirumahsaja , tetapi Kuo Tie / Gyoza ini adalah favorite gue!*
 
BAHAN : 
(tidak ada ukuran pasti yang gue gunakan)
 
 
 - Daging Ayam Cincang Halus 1/2 KG 
- Wortel
- Sawi Putih
- Daun Bawang
- Bawang Putih Cincang Halus
- Kulit Pangsit 
(sebenarnya ada kulit khusus Kuo Tie, tetapi saat itu gue pakai Kulit Pangsit Goreng dan hasilnya bagus-bagus saja sih) 
 
CARA MEMASAK :

May 07, 2020

Pengalaman Waisak di Borobudur

Halo semuanya! Postingan ini gue tulis saat hari raya Waisak 2020, saat kita semua sedang tidak bisa merayakan Waisak secara langsung karena Covid-19. Tapi jangan khawatir, karena hal yang ingin gue ceritakan di postingan kali ini adalah pengalaman perayaan Waisak 2019 di Candi Borobudur. Memang telat setahun sih untuk ceritanya, tetapi semoga bisa memberikan informasi bagi kalian yang ingin merayakan Waisak di Borobudur.

Dulu, perayaan Waisak di Borobudur sebenarnya dibuka untuk umum, tetapi karena ketidakteraturan yang terjadi saat pelaksanaan, akhirnya beberapa tahun belakangan ini perayaan Waisak di Borobudur hanya terbuka untuk kalangan tertentu, yaitu yang tergabung dan/atau dikoordinasi oleh organisasi tertentu. Bagi umat Buddha, mungkin mereka bisa bergabung dengan organisasi di Wihara masing-masing, tetapi bagi non-umat bisa mengikuti beberapa group tour yang sudah memiliki ijin dan berkerjasama dengan panitia pelaksana. Saat itu gue dkk memutuskan untuk menggunakan jasa www.touraadc2.com yang dari websitenya sudah beberapa tahun berturut-turut mengadakan tour Waisak di Borobudur.

Tour AADC2 ini memiliki beberapa paket tour Waisak di Borobudur, yaitu Full Prosesi, Half Prosesi, dan Open Trip. Untuk Full Prosesi, kalian akan mengikuti seluruh rangkaian acara, yaitu Pawai, Pelepasan Lampion, dan Puja Bakti. Untuk Half Proses, kalian hanya akan mengikuti Pawai dan Pelepasan Lampion. Sedangkan untuk Open Trip, kalian hanya akan mengikuti Pelepasan Lampion dan sisanya ke destinasi wisata Yogyakarta yang tidak ada hubungannya dengan perayaan Waisak. Saat itu gue dkk memutuskan untuk mengikuti Full Prosesi dengan harga IDR 495.000,- (meeting point di Yogyakarta, harga tidak termasuk penginapan, tetapi termasuk transportasi, makan, dan minum selama tour).

***
Saat itu, detik-detik Waisak tiba pada Minggu, 19 Mei 2019 Pkl. 04.11 WIB (subuh guys). Tetapi rangkaian acara sudah dimulai sejak Sabtu pagi melalui kegiatan Pawai di Candi Mendut. Meeting point gue dkk dengan Tour AADC2 adalah di seberang Hotel Grand Inna Malioboro sekitar Pkl. 07.30 WIB. Ketika sudah berkumpul lengkap dengan peserta lainnya, kami semua mulai menuju ke Candi Mendut dengan menggunakan bus. Di dalam bus, panitia sudah mulai membagikan kartu peserta dan tiket Pelepasan Lampion.

April 18, 2020

Wing Heng Dim Sum 24 Hours (Cabang Sunter Agung)

Sebagai pecinta dim sum, gue sangat senang sekali dengan kehadiran Wing Heng Dim Sum. Wing Heng sendiri merupakan restoran dim sum yang buka 24 jam dengan variasi menu dim sum yang cukup banyak. Rasanya juga enak!

Sejauh ini yang gue tau, Wing Heng memiliki 3 cabang, yaitu di Muara Karang, Sunter Agung, dan Pasar PIK. Untuk cabang Pasar PIK sendiri, menu yang tersedia sangat terbatas (karena ukuran tempatnya memang lebih kecil daripada dua cabang lainnya). 
Untuk pertama kalinya gue mencicipi Wing Heng Dim Sum di cabang Sunter Agung. Sayangnya gue tidak mengambil foto suasana di sana, tetapi suasananya nyaman kok, layaknya kedai Dim Sum atau Kopitiam pada umumnya; sejuk, luas, bersih, dan terang. Tapi, walaupun tempatnya cukup luas, karena peminatnya juga banyak, maka tidak jarang kita harus mengantri (waiting list). 

Ok, langsung saja, yuk lihat pesanan dim sum gue dan keluarga saat itu. Oh yah, harap diingat yah kalo Wing Heng Dim Sum ini NON-HALAL.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...